REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Chelsea Mauricio Pochettino turut prihatin atas kondisi yang dialami oleh mantan anak asuhnya di Tottenham Hotspur, Dele Alli. Pemain asal Inggris tersebut menyampaikan masalah pribadinya saat wawancara dengan Gary Neville, belum lama ini. Alli bicara tentang kecanduan obat tidur dan trauma masa kecil.
Penyerang Everton tersebut mengalami trauma masa kecil yang sangat kelam. Ia pernah mendapatkan pelecehan seksual, merokok, dan mengonsumsi narkoba. Dalam perjalanannya ia juga kecanduan obat tidur.
Alli sedang berusaha bangkit menemukan performa permainannya ke level atas seperti beberapa tahun lalu. Kepergian Pochettino rupanya dikuti oleh jebloknya karier Alli. Ia tidak lagi menjadi bagian penting dari tim yang dibelanya dan tidak dilirik oleh timnas Inggris. Padahal sebelumnya Alli digadang-gadang sebagaim pemain masa depan The Three Lions.
Pochettino mengaku sangat sulit bertemu dengan Alli. Menurut Pochettino, Alli mengetahui dirinya dan stafnya sangat mencintainya. Bagi tim kepelatihan saat itu, Alli sangat penting sebagai sosok pribadi.
"Seperti seorang pemain, dia luar biasa tetapi seperti orang yang memiliki hati yang sangat besar. Dan tentu saja, kami berhubungan. Setelah tur AS saya berharap bisa bertemu dengannya di London, untuk bertemu dengannya dan memberinya pelukan,” ujar Pochettino dilansir dari tribalfootball, Kamis (20/7/2023).
Pochettino mengaku sedih dan menyakitkan ketika menyaksikan orang yang dicintai yakni Alli menyampaikan kondisinya dalam sebuah wawancara. Namun Pochettino meyakini Alli adalah sosok yang kuat dan akan lebih baik ke depannya.