Kamis 20 Jul 2023 18:54 WIB

Daripada Sibuk Menimbun Emas, Nabi Muhammad Sarankan Baca Doa Ini

Nabi Muhammad SAW pernah berpesan agar membaca doa terkait keistiqamahan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Berdoa.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Berdoa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW pernah berpesan agar membaca doa terkait keistiqamahan dibandingkan harus sibuk memperkaya diri dengan menimbun emas dan perak.

Dikutip dari buku Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik oleh Abdurrazzaq bin Abdulmuhsin Al-Badr dengan penerjemah Muhammad Afif Naufaldi bin Ali, Syaddad bin Aus radhiyallahu menuturkan bahwa Nabi SAW pernah berpesan kepadanya (Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Mu`jam al-Kabiir (7135)) :

Baca Juga

“Wahai Syaddad bin Aus! Jika manusia sibuk menimbun emas dan perak, maka timbunlah olehmu kata-kata ini:

اللهم إني أسألك الثبات في الأمر والعزيمة على الرشد وأسألك موجبات رحمتك وعزائم مغفرتك وأسألك شكر نعمتك وحسن عبادتك وأسألك قلبا سليما ولسانا صادقا وأسألك من خير ما تعلم وأعوذ بك شر ما تعلم وأستغفرك لما تعلم إنك أنت علام الغيوب

"Allaahumma innii as`aluka-ts tsabaata fi-l amr, wa-l `aziimata `ala-r rusyd. Wa as`aluka muujibaati rahmatik wa `azaa`ima maghfiratik. Wa as`aluka syukra ni`matik wa husna `ibaadatik. Wa as`aluka qalban saliiman wa lisaanan shaadiqan. Wa as`aluka min khayri maa ta`lam, wa a`udzu bika min syarri maa ta`lam, wa astaghfiruka li maa ta`lam, innaka Anta `Allaamu-l ghuyuub.”

Artinya: Ya Allah! Aku meminta kepadaMu keistikamahan di atas Islam dan tekad kuat dalam ketaatan. Aku meminta kepadaMu rasa syukur atas nikmat-Mu dan ibadah yang baik kepada-Mu. Aku meminta kepada-Mu hati yang bersih dan lisan yang jujur. Aku memohon kepadaMu segala kebaikan yang Engkau ketahui dan aku berlindung kepadaMu dari segala keburukan yang Engkau ketahui, serta aku memohon ampunan-Mu atas segala dosaku yang Engkau ketahui. Engkaulah Yang Mahatahu akan hal-hal gaib.

Hadits di atas berisi sekumpulan doa jawami yang mencakup seluruh kebaikan dunia dan akhirat, dari awal hingga akhirnya, lahir dan batinnya; ia benar-benar merupakan simpanan yang sangat berharga.

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

“Wahai Syaddad bin Aus! Jika manusia sibuk menimbun emas dan perak, maka timbunlah olehmu kata-kata ini...”.

Yakni, kata-kata ini adalah perbendaharaan yang sangat berharga, seluruh perbendaharaan dunia tidaklah senilai dengannya. Harta dunia yang paling mahal adalah emas dan perak, sementara kata-kata ini jauh lebih berharga, bermanfaat, dan mulia darinya, karena ia merupakan

faktor besar yang akan mendatangkan keberkahan di dunia dan akhirat. Ini adalah wasiat dari Rasulullah ﷺ untuk senantiasa memanjatkan doa jawami` yang agung ini, tentunya disertai dengan tadabur terhadap makna dan kandungannya, serta semangat untuk mengimplementasikan nilai serta tujuan yang tersembunyi dibalik untaiannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement