MAGENTA -- Kisah tentang kesewenang-wenangan, kelaliman, kekuasaan, dan sepak-terjangnya dalam memusuhi kebenaran yang dilakukan Firaun telah diceritakan panjang lebar dalam Alquran.
"Termasuk di antaranya kisah turunnya siksa Allah kepada Firaun dan bala tentaranya ketika Allah menenggelamkan lalu membinasakan mereka," tulis Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar dalam buku Kisah-Kisah Nubuat dari Nabi SAW.
BACA JUGA: On This Day: 8 Juni 632 Nabi Muhammad SAW Wafat, Umar Bin Khattab Sempat tak Percaya
.
Saat Firaun dan bala tentaranya ditenggelamkan, Malaikat Jibril ada di tempat kejadian. Jibril memberitahukan kepada Rasulullah, ketika Firaun tenggelam, ia berkata, "Aku percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil," (Surat Yunus ayat 90).
Saking bencinya dengan Firaun kala itu, Jibril langsung menyumpal mulut Firaun dengan lumpur laut agar tidak bisa mengucapkan kalimat tauhid, karena dikhawatirkan akan mendapatkan rahmat Allah dan diterima taubatnya.
"Tindakan tersebut dilakukan Jibril karena ia sangat benci terhadap manusia lalim yang sangat keras dalam kekafiran, kerusakan, memerangi Islam, dan menyiksa orang-orang mukmin," tulis Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar dalam bukunya.
Disebutkan pula dalam salah satu riwayat, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa Jibril menyumpalkan tanah ke mulut Firaun karena khawatir mengucapkan "La ilaha illallah," sehingga Allah akan merahmatinya atau karena khawatir Allah akan merahmatinya.
Hadits di atas diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam Kitab At-Tafsir, Bab Min Sürati Yunus (IV/287). Lihat hadits ini dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi (11/61), hadits nomor 3320, 3321. Peneliti dan pengkaji kitab Jami'ul Ushul (II/192) menyatakan hadits ini bersumber dari At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Jarir, dan Abu Dawud Ath-Thayalisi.
BACA JUGA: Bacaan Doa Iftitah Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahan
Malaikat sangat membenci orang kafir...
Malaikat Sangat Membenci Orang Kafir
Dengan kisah ini, mungkin ada yang berkata, apa ruginya Jibril jika Allah merahmati dan mengampuni Firaun? Kadang kebencian seorang hamba terhadap orang-orang zalim mendorongnya berdoa kepada Allah agar taubat mereka tidak diterima dan tidak memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya.
Hal yang sama juga dilakukan Nabi Musa AS. Ia mendoakan keburukan kepada Firaun dan para pemuka kaumnya agar Allah menutup hati mereka sehingga mereka tidak beriman sampai melihat siksaan yang pedih.
BACA JUGA: Wali Kota Bobby Minta Begal Ditembak Mati, Teringat Ucapan Soeharto Soal Petrus
.
"Dan Musa berkata, Ya Tuhan kami, Engkau telah memberikan kepada Firaun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibatnya) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan, binasakanlah harta mereka, dan kuncilah hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang pedih." (Surat Yunus ayat 88).
Bukankah sudah ditetapkan bahwa Allah tidak menerima taubat ketika azab turun dan ketika nyawa telah sampai di tenggorokan. Lantas, kenapa Jibril mengira Allah mungkin saja mengampuni Firaun dalam kondisi seperti itu? Jibril berbuat sesuai dugaannya tanpa mengacu pada ilmunya. Wallahu a'lam.
Pelajaran dan faedah dari kisah ini adalah besarnya rahmat Allah, karena Malaikat Jibril sebagai makhluk yang paling tahu tentang Allah pun khawatir Firaun mendapat rahmat ketika mengucapkan kalimat tauhid saat tenggelam.
Malaikat Jibril khawatir Allah akan merahmati Firaun yang kafir lantaran mengucapkan kalimat tauhid. Lain halnya ketika seorang hamba mengucapkan kalimat tauhid dalam kondisi sehat wal afiat seraya meyakininya. Tentu tidak diragukan bahwa mengucapkan kalimat tauhid itu sangatlah besar pahalanya.
Terakhir, malaikat sangat membenci orang-orang kafir, para pendosa. Sampai- sampai, Jibril menyumpal mulut Firaun dengan lumpur laut ketika azab turun menimpanya. (MHD)
BACA JUGA:
▶ Benarkah Sunan Ampel, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati Keturunan Tionghoa?
▶ Ketika Sunan Gunung Jati Diminta Menebak Perempuan Hamil oleh Kaisar China
▶ Cerita Gubernur Ali Sadikin Naik Haji dan Sholat di Dalam Ka'bah
▶ Kocak, Cerita Pak AR Nasihati Jamaah Haji yang BAB di Wastafel
▶ Ngeyel, Soeharto Ogah Pakai Rompi Antipeluru Saat Kunjungi Bosnia pada 1995