REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asam lemak omega-3 ikan dan minyak ikan seperti yang ditemukan pada tuna, salmon, dan sarden, dikaitkan dengan kesehatan paru-paru yang baik, menurut sebuah penelitian yang didukung oleh National Institutes of Health. Studi yang diterbitkan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine adalah bukti terkuat yang menghubungkan asam lemak tersebut dengan kesehatan paru-paru yang baik.
"Kami tahu banyak tentang peran pola makan pada kanker dan penyakit kardiovaskular, tetapi peran pola makan pada penyakit paru-paru kronis agak kurang dipelajari," kata penulis Patricia A Cassano, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari laman united press international, Jumat (21/7/2023).
Studi ini menambah bukti yang berkembang bahwa asam lemak omega-3, yang merupakan bagian dari diet sehat, mungkin juga penting untuk kesehatan paru-paru.
James P.Kiley, direktur Divisi Penyakit Paru NHLBI, setuju dengan mengatakan studi berbasis populasi besar ini menunjukkan bahwa nutrisi dengan sifat anti-inflamasi dapat membantu menjaga kesehatan paru-paru. Asam omega-3 memiliki sifat anti-inflamasi, menurut penelitian sebelumnya.
Studi terbaru ini menunjukkan bahwa kadar omega-3 yang lebih tinggi dikaitkan dengan fungsi paru-paru yang lebih baik.
National Institures of Health mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para peneliti melakukan studi observasional longitudinal yang melibatkan 15.063 orang Amerika dari NHLBI Pooled Cohorts Study, kumpulan besar studi yang didanai NIH yang membantu peneliti untuk mempelajari faktor penentu risiko yang dipersonalisasi untuk penyakit paru-paru kronis.
Itu adalah studi dua bagian dari orang yang umumnya sehat dengan usia rata-rata 56 tahun dan 55 persen di antaranya adalah perempuan.
Pedoman diet Departemen Pertanian A.S. merekomendasikan agar orang makan setidaknya dua porsi ikan per pekan, tetapi kebanyakan orang Amerika tidak melakukannya. Asam lemak omega-3 juga terdapat dalam kacang-kacangan dan biji-bijian.