Ahad 23 Jul 2023 11:25 WIB

Ali Khamenei: Swedia Masuki Medan untuk Perang dengan Muslim

Aksi pembakaran Alquran oleh Momika memantik kecaman luas.

Rep: Kamran Dikarma/Reuters/ Red: Fernan Rahadi
 Foto selebaran yang disediakan oleh kantor pemimpin tertinggi Iran menunjukkan, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berbicara selama pertemuan di Teheran, Iran, 12 Januari 2023.
Foto: EPA-EFE/IRANIAN SUPREME LEADER OFFICE
Foto selebaran yang disediakan oleh kantor pemimpin tertinggi Iran menunjukkan, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berbicara selama pertemuan di Teheran, Iran, 12 Januari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Swedia telah memasuki medan pertempuran untuk perang dengan dunia Muslim. Komentarnya berkaitan dengan pembiaran yang dilakukan Swedia atas aksi pembakaran Alquran di negara tersebut.

"Pemerintah Swedia harus tahu bahwa dengan mendukung penjahat yang membakar Alquran, ia telah memasuki medan pertempuran untuk perang di dunia Muslim. Mereka telah menciptakan perasaan kebencian serta permusuhan terhadap mereka di semua negara Muslim dan banyak pemerintah mereka," ujar Khamenei lewat akun Twitter resminya, Sabtu (22/7/2023).

Baca Juga

Dia menegaskan, semua cendekiawan Muslim setuju bahwa pelaku pembakaran Alquran pantas diganjar hukuman paling berat. "Tugas pemerintah (Swedia) adalah menyerahkan pelakunya ke sistem peradilan negara Islam," kata Khamenei.

Media pemerintah Iran melaporkan bahwa Khamenei telah menuntut Swedia untuk menyerahkan pelaku pembakaran Alquran untuk didakwa di negara-negara Muslim. Kemudian terkait pernyataan terbaru Khamenei, perwakilan diplomatik Swedia di Iran belum memberikan tanggapan apa pun.

Saat ini Iran telah menunda penempatan duta besarnya yang baru untuk Swedia. Teheran pun tidak menerima utusan atau diplomat Swedia yang bakal menjadi duta besar di negara tersebut.

Kedubes Swedia di Irak diserbu massa ... 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement