Senin 24 Jul 2023 17:19 WIB

Kapan Puasa Tasua dan Asyura 9-10 Muharram? Ini Jadwal dan Keutamaannya

Puasa Tasua dan Asyura sangat dianjurkan untuk umat Islam.

Rep: Rossi Handayani / Red: Nashih Nashrullah
Puasa Muharram (ilustrasi). Puasa Tasua dan Asyura sangat dianjurkan untuk umat Islam
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Tahun baru Hijriyah 1445 atau 1 Muharram bertepatan dengan Rabu 19 Juli 2023. Di antara kesunnahan amalan pada bulan Muharram adalah berpuasa. 

Puasa Asyura atau puasa di hari kesepuluh Muharram sangat dianjurkan. Bahkan, dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW mengajak umat Islam untuk berpuasa pada hari kesembilan Muharram atau dikenal dengan Tasua. Lantas kapan kita umat Islam di Indonesia berpuasa Asyura? 

Baca Juga

Merujuk SKB tiga menteri terbaru tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023, 1 Muharram 1445 Hijriyah bertepatan dengan Rabu 19 Juli 2023. Dengan demikian, jadwal puasa Tasua dan Asyura sebagai berikut: 

  • Puasa Tasua: Kamis 27 Juli 2023 
  • Puasa Asyura: Jumat 28 Juli 2023     

Bagaimana dengan keutamaan puasa Asyura? Puasa ini dapat menggugurkan dosa-dosa kecil. Dikutip dari buku 33 Faidah Seputar Asyura dan Muharram oleh Syekh Muhammad Shalih Al-Munajjid, puasa Asyura itu menggugurkan seluruh dosa-dosa kecil, bukan menggugurkan dosa-dosa besar.

Apabila didapati padanya ada dosa-dosa kecil, maka akan digugurkan. Namun, jika tidak didapati adanya dosa kecil apalagi besar, maka akan ditetapkan kebaikan baginya dan diangkat derajatnya. 

Namun, apabila didapati dosa besar tanpa disertai dosa kecil, maka diharapkan dapat meringankan dosa besarnya (Syarh Shahih Muslim, An Nawawi).

Dianjurkan dengan amat sangat untuk berpuasa pada hari Asyura karena ada hadits yang menyatakan:

«صيام يوم عاشوراء، إني أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله »

“Berpuasa pada Hari Asyura, sungguh saya berharap (ihtisab) kepada allah agar menghapuskan dosa setahun yang lalu" (HR  Muslim).

Muslim dianjurkan untuk berpuasa pada hari ke-9 (Tasua) dan ke-10 (Asyura) sekaligus, untuk membedakan diri dari Yahudi dan Nasrani. Sementara itu, menurut para ulama, puasa Muharram ini memiliki tiga tingkatan, yaitu sebagai berikut:

Pertama, berpuasa tiga hari, yaitu pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. Ada riwayat tentang hal ini, tapi lemah. ada pula riwayat yang menunjukkan bahwa para salaf mengamalkan hal ini sebagai bentuk kehati-hatian (Latha’if al-Ma’arif).

Kedua, berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Yang seperti ini banyak disebutkan di dalam hadits dan terdapat sunnahnya.

Ketiga, hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja maka ini boleh dan tidak dibenci. (Zad al-Ma’ad karya Ibnu al-Qayyim).

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement