REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Situasi Kylian Mbappe menjadi topik terhangat yang sedang dibahas. Hubungan Mbappe dengan klubnya, Paris Saint Germain, mendadak kurang harmonis.
PSG bahkan tidak memasukkan sang penyerang dalam skuad yang berangkat Jepang dan Korea Selatan. Les Parisiens seperti sedang menghukum pesepak bola 24 tahun itu. Mengapa demikian?
Semua bermula dari keputusan eks AS Monaco yang enggan menandatangani kontrak baru di Parc des Princes. Masa tugas Mbappe di Parc des Princes sampai Juni 2024. Tersisa setahun lagi.
Les Parisiens tak ingin kehilangan bintang mereka secara gratis. Pertama, PSG berupaya mengubah pendirian yang bersangkutan terlebih dahulu. Jika akhirnya dilepas, sekarang saat yang tepat untuk menguangkan peraih trofi Piala Dunia 2018 itu.
Sejumlah klub memantau situasi ini. Sebuah kabar mengejutkan terdengar. Inter Milan ikut memburu Mbappe.
"Menurut Sky Sports, Inter salah satu dari lima klub yang sangat tertarik untuk mengontrak Kylian Mbappe," demikian laporan yang dikutip dari Football Italia, Senin (24/7/2023).
Banyak penikmat sepak bola mengetahui kondisi Inter. Secara finansial, Nerazzurri bakal kesulitan memenuhi harga kapten tim nasional Prancis itu. Lalu, bagaimana strategi raksasa Serie A ini?
Belum ada informasi mengenai hal tersebut. Satu yang pasti, La Beneamata bakal bersaing dengan sejumlah tim berkelas lainnya dari Eropa. Ada Barcelona, Tottenham Hotspur, Chelsea FC, serta Manchester United.
Mbappe pernah dikaitkan dengan Real Madrid. Berjalannya waktu, El Real tak lagi menunjukkan kesan ingin memiliki jebolan akademi Monaco itu. Belakangan, tim Arab Saudi, Al Hilal, berada di garis terdepan.
Klub berjuluk Blue Waves siap mengeluarkan 300 juta euro (Rp 5 triliun) demi mendapatkan tanda tangan sang bintang. Namun, Mbappe masih ingin tampil di level tertinggi di Benua Biru.