Senin 24 Jul 2023 23:53 WIB

Awal Surat Al-Maarij dan Contoh 2 Sosok yang Mengingkari Azab Allah SWT

Azab Allah SWT dan hari kiamat adalah keniscayaan

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Neraka. Azab Allah SWT dan hari kiamat adalah keniscayaan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Neraka. Azab Allah SWT dan hari kiamat adalah keniscayaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Umat Islam wajib memercayai adanya azab Allah. Azab diturunkan bagi me reka orang-orang kafir. Azab ini tak ada yang pernah bisa me nolaknya karena azab datangnya dari Allah SWT yang punya tempat-tempat naik.

Pendiri AQL Center, Ustadz Bachtiar Nasir dalam kelas tadabur pagi bertajuk "Menantang Azab Allah Adalah Perilaku Kekufuran" di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta, Selasa (8/1), mengatakan, d alam kesempatan tersebut, Ustaz Bachtiar menjelaskan dan menadaburi tentang isi surat al-Ma'arij.

Baca Juga

Menurut dia, pada awal surat tersebut, Allah SWT menceritakan penghinaan kaum musyrikin atas informasi kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.

Orang-orang seperti ini akan mendapatkan azab dari Allah SWT. Namun, ada beberapa orang sombong yang justru menantang azab Allah SWT.

Dia adalah Abu Jahal dan Nadhr bin Harits bin Kildah. Kedua nama tersebut adalah orang yang tidak percaya kepada azab Allah SWT. Padahal, azab pasti akan datang kepada mereka yang mengingkari perintah-Nya. "Padahal, peristiwa hari kiamat dan ancamannya pasti terjadi," katanya.

Menelaah awal surat al-Ma'rij, Ustadz Bactiar menambahkan, pada dasarnya akan dihadap kan terhadap diri sendiri. Artinya surat ini akan membuat seseorang mempertanyakan keimanannya tentang hari kiamat dan azab Allah SWT.

Dia menuturkan, mereka yang melakukan kemaksiatan tidak memercayai adanya hari kiamat. Menghadapinya diperlukan kesabaran kuat seperti menghadapi kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Pada ayat 1-4 surat al-Ma'arij, kata Ustadz Bachtiar, manusia akan dihadapkan dengan orang-orang yang mengingkari hari kiamat. Kemudian, surat tersebut pun akan memberikan gambaran bahwa kiamat pasti akan terjadi.

سَأَلَ سَائِلٌ بِعَذَابٍ وَاقِعٍ لِلْكَافِرِينَ لَيْسَ لَهُ دَافِعٌ مِنَ اللَّهِ ذِي الْمَعَارِجِ تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

"Seseorang telah meminta kedatangan azab yang akan menimpa orang-orang kafir, yang tidak seorangpun dapat menolaknya, (yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik. Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun."

Ustaz Bachtiar menegaskan, umat Islam wajib mempunyai keyakinan tentang datangnya hari kiamat. Jika keyakinan tersebut sudah tertanam dalam diri mereka, harus diba rengi dengan peningkatan amal saleh sebagai persiapan menghadapi hari kiamat.

"Mengimani hari akhirat itu membuat kita semakin pasrah pa da takdir. Artinya akal dan men tal punya kesiapan menerima takdir itu," tutur dia.

Menurut dia, kadar keimanan seseorang akan memengaruhi ke yakinan seseorang terhadap da tangnya hari kiamat. Untuk itu, Ustadz Bachtiar mengajak umat Islam agar menjalani hidup berorientasi akhirat.

Cara tersebut merupakan jalan menumbuhkan keyakinan tentang hari akhir. "Orang yakin pada janji Allah SWT dan takut pada ancaman Allah SWT, insya Allah hidup orientasi akhirat akan tercapai," katanya.

Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Bachtiar juga mengajak agar umat Islam meningkatkan ketakutannya kepada Allah SWT. Mereka yang takut kepada Allah SWT, menurutnya, Ustadz Bachtiar di yakini hidupnya akan bahagia. Allah, katanya, sangat baik kepada makhluk-Nya.

Ustadz Bachtiar menyebutkan tentang poin di awal surat al-Ma'arij, azab pasti terjadi bagi orang-orang kufur. Kemudian, azab tersebut tidak dapat ditolak sebab azab datang dari Allah SWT.

Ustadz Bactiar menyerukan agar umat Islam berlomba-lomba mencapai kemuliaan Allah ketika di akhirat nanti. Untuk itu, persiapan harus dilakukan sejak berada di dunia. Ustadz Bachtiar mengingatkan agar umat Islam tidak disorientasi hidup.

"Jangan salah pilih jalan hi dup. Takwa adalah salah satu jalannya. Itu orang paling mulia. Jangan pilih jalan karier yang belum jelas. Di dunia hidup hanya sekali. Hidup jangan coba-coba. Untuk menapaki kemuliaan pelajari Alquran," kata dia.  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement