Selasa 25 Jul 2023 11:19 WIB

Ribuan Turis Tinggalkan Yunani Akibat Kebakaran Hutan

Yunani sering dilanda kebakaran hutan selama bulan-bulan musim panas.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Yunani sering dilanda kebakaran hutan selama bulan-bulan musim panas.
Foto: AP
Yunani sering dilanda kebakaran hutan selama bulan-bulan musim panas.

REPUBLIKA.CO.ID, RHODES -- Lebih dari 2.000 wisatawan diterbangkan pulang pada Senin (24/7/2023). Operator tur wisata pun telah membatalkan rencana perjalanan yang akan datang di pulau Rhodes Yunani akibat kebakaran yang tidak kunjung padam di hari ketujuh.

Penerbangan repatriasi akan berlanjut hingga Selasa (25/7/2023). Otoritas Perlindungan Sipil memperingatkan ancaman tinggi kebakaran lebih lanjut di hampir setiap bagian Yunani.

Baca Juga

Salah satu operator tur wisata terbesar di dunia TUI mengatakan, membatalkan perjalanan ke pulau itu hingga Jumat (28/7/2023), dan menawarkan pembatalan gratis atau pemesanan ulang ke tujuan lain. Perusahan itu menyatakan, memiliki 39 ribu pelanggan di Rhodes pada Ahad (23/7/2023) malam.

Tui pun telah mengerahkan enam pesawat tambahan untuk menerbangkan turis pulang ke Inggris dan Jerman pada Senin. Pulau-pulau Yunani populer di kalangan turis, khususnya warga Inggris dan Jerman.

Kementerian Luar Negeri Belanda mengeluarkan peringatan perjalanan untuk Rhodes, serta pulau Corfu dan Evia, tempat kebakaran hutan juga terjadi.

Setelah meninggalkan hotel dan resor, banyak turis menghabiskan akhir pekan di lantai bandara Rhodes, menunggu penerbangan repatriasi.

Dari Ahad sampai pukul 15.00 Senin, 2.115 turis diterbangkan pulang, terutama ke Inggris, Jerman dan Italia. Kementerian Transportasi Yunani menyatakan, mereka menggunakan 17 penerbangan.

TUI, easyJet Inggris, dan Jet 2 semuanya melakukan penerbangan ekstra. Air France juga terbang dari Rhodes dengan peningkatan kapasitas. Namun Kepala Eksekutif Ryanair Michael O'Leary mengatakan, maskapai penerbangannya belum melihat pembatalan penerbangan ke Rhodes selama akhir pekan.

Turis Jerman menceritakan tentang liburan di bawah sinar matahari berubah menjadi siksaan. Salah satunya menceritakan keluarganya harus berjalan sejauh 11 km ke tempat aman.

"Kami ingin minum dan orang-orang berdiri di rumah mereka dan menyemprot kami dari selang mereka dan kami minum dari selang. Semua orang hanya berjalan dan kami tidak tahu harus ke mana," kata Violetta Kaczmarzyk saat berada di Bandara Cologne-Bonn.

Yang lain menyatakan kelegaan telah melarikan diri. Namun bagi penduduk setempat, tidak ada jeda.

Resor selatan Kiotari, asap mengepul di pantainya yang kosong dan bendera Yunani yang hangus melambai di atas truk yang terbakar. Banyak penduduk setempat berlindung di sebuah restoran dekat pantai, mengkhawatirkan rumahnya. Yang lain menuangkan air laut ke dalam tangki besar yang ditumpuk di atas truk untuk memadamkan api.

"Angin sangat kencang hari ini. Rabu akan lebih buruk. Situasinya sangat, sangat buruk. Kami butuh bantuan. Kirimkan bantuan dari mana-mana," kata warga lokal Lanai Karpataki.

Juru bicara pemadam kebakaran  Ioanis Artopios mengatakan, ratusan orang lagi dievakuasi dari dua daerah lain di Rhodes dan tujuh pesawat pemadam kebakaran akan terus memadamkan api sampai malam tiba. "Pasukan pemadam kebakaran tidak berhenti beroperasi sejak Selasa," kata Artopios.

Sekitar 20 ribu orang terpaksa meninggalkan rumah dan hotel di Rhodes selama akhir pekan. Kobaran api mencapai resor pantai di tenggara pulau itu setelah membakar sejak 18 Juli lalu.

"Kru telah berangkat dari Athena untuk menggantikan rekan mereka... mereka bekerja dalam kondisi yang sangat sulit di tengah panas yang ekstrem," ujar Artopios.

Kapal penjaga pantai Yunani juga telah berpatroli di garis pantai, setelah mengevakuasi beberapa turis melalui laut pada akhir pekan. Pemerintah Yunani mengatakan, pihak berwenang sedang melakukan evakuasi terbesar yang pernah dilakukan di negara itu.

"Untuk beberapa minggu ke depan kita harus selalu waspada. Kita berperang. Kita akan membangun kembali apa yang hilang dari kita, kita akan memberikan kompensasi kepada mereka yang terluka," kata Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis kepada parlemen.

"Krisis iklim sudah ada di sini, akan muncul di mana-mana di Mediterania dengan bencana yang lebih besar," katanya.

Yunani sering dilanda kebakaran hutan selama bulan-bulan musim panas. Namun perubahan iklim telah menyebabkan gelombang panas yang lebih ekstrem di seluruh Eropa selatan, meningkatkan kekhawatiran bahwa wisatawan akan menjauh.

Pariwisata menyumbang 18 persen dari PDB Yunani dan satu dari lima pekerjaan. Di Rhodes dan banyak pulau Yunani lainnya, ketergantungan pada pariwisata bahkan lebih besar.

Dalam sebuah laporan pada Senin, lembaga pemeringkat Moody memperingatkan gelombang panas dapat mengurangi daya tarik Eropa selatan sebagai tujuan wisata dalam jangka panjang atau setidaknya permintaan musim panas. Kondisi itu merugikan perekonomian kawasan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement