REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Nawir Arsyad Akbar, Fauziah Mursid, Bambang Noroyono
Kepemimpinan Airlangga Hartarto di Partai Golkar mulai digoyang oleh isu pergantian ketua umum lewat musyarawah nasional luar biasa (munaslub). Isu munaslub semakin santer menyusul dipanggilnya Airlangga oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus dugaan korupsi terkait perizinan ekspor minyak sawit (CPO).
Beberapa nama pun digadang-gadang menggantikan Airlangga jika munaslub akhirnya nanti terpaksa dilaksanakan. Ada tiga nama yang belakangan disebut-sebut menjadi calon kuat, yakni Ketua MPR Bambang Soesatyo; Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan; dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Berbicara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/7/2023), Bahlil Lahadalia mengaku siap menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto. Namun, kata dia, proses tersebut harus melalui mekanisme partai yang berlaku.
"Saya kan bilang lewat mekanisme partai. Jadi lewat mekanisme partai saja," kata Bahlil.
Bahlil mengatakan, setiap kader yang merasa memiliki tanggung jawab untuk mengabdi kepada partai akan siap untuk memimpin partai.
"Setiap kader yang merasa bertanggung jawab untuk pengabdian kepada partai, saya pikir semuanya terpanggil. Tapi lewat mekanisme partai," ujarnya.
Menurut Bahlil, dirinya saat ini masih menjadi anggota Partai Golkar meskipun tidak menjabat secara struktural. Ia menyebut sempat menjabat di jajaran struktural sejak 2001 hingga 2014.
"Saya kan sudah bilang dari kemarin. Kalau saya itu kalau kader saya itu dari 2001 sampe 2014 struktural. Selebihnya saya nggak lagi struktural. Tapi kan saya nggak pernah pindah partai," kata dia.
Adapun, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tak ambil pusing soal dirinya yang diisukan ingin menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Dirinya pun tak ingin mendahului sikap dari Partai Golkar soal penggantian ketua umum.
“Kita lihat sajalah, saya itu nggak terlalu ngurusin itu, kok,” kata Luhut kepada wartawan di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (24/7/2023).
Saat ditanya soal sikap dirinya bila ditawari maupun didukung oleh Partai Golkar, ia pun bergeming. “Ya, kita lihat nanti lah,” ujarnya singkat.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet pun mengaku akan maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar untuk periode berikutnya. Namun, pencalonannya akan dilakukan lewat forum resmi, yakni musyawarah nasional (Munas) pada 2024.
"Saya akan maju nanti pada saatnya, ketika betul-betul Munasnya terjadi, ya. Sesuai dengan periodisasi yang ada, periodisasi pilihan waktu yang ada," ujar Bamsoet di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/7/2024).
Pekan lalu Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, menegaskan, partai berlambang beringin tidak akan menggelar Munaslub untuk menggantikan posisinya. Airlangga pun menyarankan agar calon penggantinya untuk mengajukan diri di Munas 2024.
"Ya itu tadi saya katakan, kan tidak ada (Munaslub), Munas 2024, silakan kalau berminat jadi ketua umum golkar ke 2024," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2023).