Rabu 26 Jul 2023 06:22 WIB

Alquran Berurutan Dibakar di Depan Kedubes Negara-Negara Muslim 

Turki menilai Denmark tak memikirkan konsekuensi buruk dari pembakaran Alquran.

Red: Ferry kisihandi
 Demonstran mengangkat tangan dan mengangkat Alquran saat mereka menghadiri protes menentang pembakarannya di Swedia, di Karachi, Pakistan, Ahad (2/7/2023).
Foto: EPA/ SHAHZAIB AKBER
Demonstran mengangkat tangan dan mengangkat Alquran saat mereka menghadiri protes menentang pembakarannya di Swedia, di Karachi, Pakistan, Ahad (2/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN – Serangkaian pembakaran Alquran terus berlangsung di Denmark. Pemerintah masih dengan dalih kebebasan berekspresi membiarkan aksi tersebut yang dilakukan aktivis anti-Islam dan kelompok sayap kanan.

Aksi pembakaran secara bergantian dilakukan di depan kedubes negara-negara Muslim. Pada Selasa (25/7/2023) Alquran dibakar di dua tempat berbeda, yaitu di depan Kedubes Turki dan Mesir di Kopenhagen, ibu kota Denmark. 

Baca Juga

Aktivis Danish Patriots pelaku serupa yang melakukan pembakaran tersebut. Sebelumnya, mereka membakar Alquran pada Jumat (21/7/2023) dan Senin (24/7/2023) di depan Kedubes Irak di Kopenhagen. 

Bereaksi atas pembakaran tersebut, Kementerian Luar Negeri Turki, Selasa, mengutuk keras terus berlangsungnya serangan terhadap Alquran. ‘’Pemerintah Denmark mengizinkan aksi ini, berarti mereka tak memikirkan konsekuensi buruk yang mungkin mereka dapat.’’