Kamis 27 Jul 2023 04:00 WIB

Ada yang Memakainya Sampai Tumpul dan Berkarat, Kapan Seharusnya Ganti Pisau Cukur?

Ada konsekuensi serius dari kebiasaan menggunakan pisau cukur sampai tumpul.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Pria sedang mencukur kumis dan jenggot (ilustrasi). Pisau cukur harus diganti secara berkala.
Foto: Republika/Musiron
Pria sedang mencukur kumis dan jenggot (ilustrasi). Pisau cukur harus diganti secara berkala.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pisau cukup merupakan salah satu opsi untuk menghilangkan bulu. Namun, Anda harus menggantinya secara berkala demi kesehatan kulit.

Dokter kulit dan pakar Dove, Cristina Soma, menjelaskan ada konsekuensi serius dari kebiasaan menggunakan pisau cukur berkali-kali selama berbulan-bulan, bahkan sampai tumpul dan berkarat.

Baca Juga

Dokter Soma mengatakan ada banyak orang yang mempertahankan pisau cukurnya lebih lama daripada yang direkomendasikan pakar kesehatan. Ia merekomendasikan mengganti pisau cukur setelah lima hingga tujuh kali menggunakannya, bukan sampai berbulan-bulan.

"Frekuensi mengganti juga tergantung pada faktor lain, seperti seberapa sering dan berapa banyak area yang Anda cukur, ketebalan dan jenis rambut, kualitas pisau, dan bagaimana mencucinya dan merawat pisau,” kata dr Soma dilansir The Sun, Rabu (26/7/2023).

Sebagian besar pisau cukur tersumbat oleh sel-sel kulit mati, sabun, dan kotoran rambut, dengan bilah mulai berkarat. Meskipun bilah tumpul dan dilapisi kotoran, sebagian orang lebih cenderung memilih melukai diri sendiri dibandingkan menggantinya dengan yang baru.

Dokter Soma mengingatkan bahwa tindakan itu justru membuat proses pencukuran tidak maksimal. Bakteri yang terakumulasi pada pisau cukur itu dari waktu ke waktu juga dapat menimbulkan beberapa konsekuensi buruk.

"Menggunakan pisau cukur yang tumpul dapat menyebabkan ruam dan benjolan saat bercukur, rambut tumbuh ke dalam, dan kulit yang meradang atau trauma. Lebih serius lagi, dapat mengakibatkan luka dan mungkin menyebabkan infeksi," ujar dokter kulit tersebut.

1. Infeksi

Dokter Soma mengatakan bahwa menggunakan pisau cukur lama dapat mengakibatkan sejumlah infeksi. Bakteri yang tumbuh di pisau cukur juga dapat menyebabkan iritasi kulit di ketiak, atau di tempat lain yang dicukur dengan alat itu, seperti daerah kemaluan atau kaki.

"Bentuk infeksi yang paling umum adalah infeksi kulit bakteri, dengan gejala termasuk kemerahan, bengkak, nyeri atau nanah," kata Soma. Kondisi tersebut harus diobati dengan salep antibiotik.

2. Rambut tumbuh ke dalam

Menurut konsultan dokter kulit di Pall Mall Medical di Manchester, Inggris, Tim Clayton, pisau cukur biasanya mencukur di atas rambut. Jika Anda merasakan adanya hambatan dan tarikan, ini mungkin berarti tumpul dan dapat menyebabkan iritasi kulit, luka bakar akibat pisau cukur, dan rambut tumbuh ke dalam. Kondisi ini dapat menyebabkan infeksi bakteri, hiperpigmentasi, dan sejenis bekas luka yang disebut keloid.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement