Sabtu 29 Jul 2023 10:15 WIB

Makna 'Bunga Politik' Airlangga untuk Puan, Golkar Koalisi dengan PDIP?  

Bunga itu melambangkan kesatuan warna merah untuk PDIP dan kuning Golkar.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani berjalan usai melakukan pertemuan di kediaman Airlangga di Jakarta, Kamis (27/7/2023). Pertemuan tersebut diantaranya membahas hal-hal politik jelang pemilu 2024.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani berjalan usai melakukan pertemuan di kediaman Airlangga di Jakarta, Kamis (27/7/2023). Pertemuan tersebut diantaranya membahas hal-hal politik jelang pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Christina Aryani meyakini pertemuan antara ketua umumnya, Airlangga Hartarto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani kemarin akan menghadirkan stabilitas politik nasional jelang Pemilu 2024. Terlebih lagi, 'bunga politik' yang diserahkan Airlangga kepada Puan juga melambangkan kesatuan. 

Christina menjelaskan, stabilitas politik bakal tercipta karena Golkar dan PDIP merupakan partai terbesar di Indonesia dan sama-sama mampu menjadi jangkar menguatkan persatuan Indonesia. Pertemuan itu juga membuka peluang kerja antara kedua partai. 

Baca Juga

"Dan tentu saja dengan bertemunya dua partai besar itu akan makin memperkuat upaya kita menciptakan stabilitas politik, serta kerja-kerja untuk memastikan pembangunan nasional berjalan dengan baik ke depannya," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (28/7/2023). 

Christina juga menjelaskan arti buket berisi bunga mawar berwarna merah dan kuning yang diserahkan Airlangga kepada Puan dalam pertemuan tersebut. Airlangga menyebut pemberiannya itu sebagai 'bunga politik'.  "Lebih dari sekedar melambangkan kesatuan warna merah untuk PDIP dan kuning untuk Golkar, tentu saja bunga politik ini juga memberikan kesan keindahan dan kelembutan," ujarnya. 

Bagi Partai Golkar, kata Christina, kerja sama dengan PDIP yang dirangkai dengan bunga mawar tentu akan membawa hasil positif bagi kedua partai. "Bunga itu membawa kesan indah, cantik, kelembutan, dimana juga kita harapkan kerja sama politik ini dimulai dengan niat yang baik, energi yang positif, penuh kekeluargaan dan tentu saja membawa hasil yang baik pula," ucapnya. 

Dia menambahkan, pemberian bunga kepada Puan itu mengokohkan sikap Golkar yang mengakui kepemimpinan perempuan di Indonesia. "Itu sangat jelas pesannya di situ," ujarnya. 

Puan mengunjungi kediaman Airlangga di Jalan Tirtayasa Raya, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2023) sore. Kedatangan Puan disambut oleh Airlangga. Keduanya lantas menggelar pertemuan tertutup.

Usai pertemuan itu, Airlangga memberikan bunga berwarna merah dan kuning kepada Puan. Menko Perekonomian itu menyebut pemberiannya itu sebagai 'bunga politik'. 

Ketika ditanyakan alasan Partai Golkar memberikan bunga, Airlangga mengatakan bunga sebagai simbol betapa pemilu itu bukan hanya hard politik, tetapi yang penting soft politik. "Soft politik itu dengan bunga yang indah dan yang indah itu warnanya kuning dan merah," ujarnya. 

Puan mengatakan, bunga itu menjadi tanda dimulainya jalinan komunikasi dan kebersamaan antar kedua partai politik. "Tanda cinta, artinya tanda bahwa kita merasa punya hati yang sama," kata Ketua DPR RI itu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement