REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menanggapi fenomena balon udara tradisional yang kerap dilepar secara liar oleh masyarakat, Direktur Keuangan AirNav Indonesia Azizatun Azhimah mengatakan, perseroan mengembangkan program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) berupa Sky Clear Programme (SCP).
SCP adalah program pemberdayaan masyarakat di Kota Pekalongan dan Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah untuk meminimalkan aktivitas pelepasan balon udara tradisional oleh masyarakat yang berdampak terhadap keselamatan penerbangan. Ia mengakui program ini efektif dan berhasil memadukan kepentingan perusahaan dalam mengantisipasi gangguan keamanan dan keselamatan penerbangan, serta berkontribusi dalam mengupayakan terjadinya pertumbuhan ekonomi masyarakat di kedua wilayah tersebut.
"Program ini dapat jadi wadah bagi kami untuk berinteraksi dengan masyarakat dalam menyosialisasikan serta memberikan edukasi tentang keamanan dan keselamatan penerbangan," kata Azizatun.
Program ini mendapatkan penghargaan pada CSR Outlook 2023 Award oleh Olahkarsa & The Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) untuk kategori Best Practice in Creating Shared Value (CSV), di Jakarta, Selasa (25/7/2023).
Sepanjang 2017 hingga pertengahan 2023, Airnav menerima sedikitnya 385 laporan pilot perihal gangguan balon udara di jalur penerbangan Jakarta–Surabaya dan sebaliknya.