Senin 31 Jul 2023 08:44 WIB

Terdampak Kekeringan, 61 Desa di Bangkalan Kesulitan Air Bersih

Desa kekurangan air bersih ini menjadi sasaran program Pamsimas 2023.

 Penyaluran bantuan air bersih oleh BPBD untuk warga yang terdampak kekeringan musim kemarau (ilustrasi)
Foto: Bowo Pribadi
Penyaluran bantuan air bersih oleh BPBD untuk warga yang terdampak kekeringan musim kemarau (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Pemerintah pusat membantu Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mengurangi jumlah desa terdampak kekeringan di daerah itu melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

"Ada enam desa rawan kekeringan dan kekurangan air bersih yang menjadi sasaran program Pamsimas 2023 kali ini," kata Kepala Bidang Infrastruktur Kewilayahan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkab Bangkalan Felgi Surya Prana di Bangkalan.

Pemkab telah berkoordinasi dengan para aparat desa penerima bantuan program tersebut dan menyampaikan ketentuan pelaksanaan, termasuk pengelolaannya.

Dikatakan, ini merupakan salah satu program nasional untuk meningkatkan akses warga perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi layak dengan pendekatan berbasis masyarakat.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan, jumlah desa terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih sebanyak 61 desa, tersebar di sembilan kecamatan.

"Setiap musim kemarau seperti sekarang ini, ke 61 desa di sembilan kecamatan ini selalu mengalami kekeringan dan kekurangan air," kata Kalaksa BPBD Bangkalan Heri Susianto.

Pemkab Bangkalan telah berupaya membantu mengurangi beban masyarakat dengan memberikan bantuan tandon atau penampungan air bersih.

"Melalui bantuan program Pamsimas dari pemerintah pusat ini, maka jumlah desa terdampak kekeringan akan berkurang, setidaknya sesuai dengan jumlah desa yang menjadi sasaran program, yakni enam desa," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement