REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Yang paling berharga ada pada diri manusia adalah keimanan kepada Allah SWT. Sebab dengan iman itu, seorang hamba akan selamat di akhirat.
Maka sekecil apapun imam yang dimiliki seorang hamba kelak imam itu akan menyelamatkannya dari kobaran api neraka.
Selagi iman itu tertancap dalam relung hati hamba tersebut dan ia mati dalam keadaan seorang mukmin, maka iman itu akan menyelamatkannya. Sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits:
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى الْمَازِنِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَدْخُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَخْرِجُوا مِنْ النَّارِ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ فَيُخْرَجُونَ مِنْهَا قَدْ اسْوَدُّوا فَيُلْقَوْنَ فِي نَهَرِ الْحَيَا أَوْ الْحَيَاةِ شَكَّ مَالِكٌ فَيَنْبُتُونَ كَمَا تَنْبُتتُ الْحِبَّةُ فِي جَانِبِ السَّيْلِ أَلَمْ تَرَ أَنَّهَا تَخْرُجُ صَفْرَاءَ مُلْتَوِيَةً قَالَ وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا عَمْرٌو الْحَيَاةِ وَقَالَ خَرْدَلٍ مِنْ خَيْرٍ
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Isma'il berkata, telah menceritakan kepada kami Malik dari 'Amru bin Yahya Al Mazani dari bapaknya dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, "Penghuni surga telah masuk ke surga dan penghuni neraka telah masuk neraka. Lalu Allah Ta'ala berfirman, "Keluarkan dari neraka siapa yang di dalam hatinya ada iman sebesar biji sawi." Maka mereka keluar dari neraka dalam kondisi yang telah menghitam gosong kemudian dimasukkan ke dalam sungai hidup atau kehidupan. -Malik ragu. - Lalu mereka tumbuh bersemi seperti tumbuhnya benih di tepi aliran sungai. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana dia keluar dengan warna kekuningan."Berkata Wuhaib, telah menceritakan kepada kami 'Amru: "Kehidupan." Dan berkata, "Sedikit dari kebaikan." (HR Bukhori).
Oleh karena itu hendaknya memohon kepada Allah SWT agar diberikan keimanan dan keyakinan yang benar, yang kokoh, yang kuat, sehingga setelah beriman itu tidak tergoyahkan oleh suatu hal apapun yang mengajak pada kekufuran. Selain dari itu mohonlah kepada Allah SWT agar diberikan rahmat yang mengantarkan pada kehormatan dan kemuliaan dari Allah SWT di dunia dan akhirat. Berikut doanya:
اللَّهُمَّ أَعْطِنِي إِيمَانًا صَادِقًا وَيَقِينًا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرٌ. وَأسألك رحمةً أَنَالُ بِهَا شَرَفَ كَرَامَتِكَ فِي الدُّننْيَا وَالْآخِرَةِ
Allahumma a'thiniy shodiqon wayaqiynan laisa ba'dahu kufrun warahmatan anali biha syarofa karoomatika fiydun ya wal aakhiroti.
Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun
Artinya: Ya Allah, aku memohon kepada-Mu keimanan yang benar-benar iman dan keyakinan yang tidak ada lagi setelah iman dan yakin itu melakukan kekufuran. Dan aku memohon pada-Mu tambahan rahmat yang aku bisa memperoleh dengan rahhmat itu kehormatan kemuliaan-Mu di dunia dan akhirat.
Doa ini sebagaimana dikutip dalam kitab Bidayat al-Hidayah karya Imam Al Ghazali halaman 95 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut. Doa ini sejatinya menjadi rangkaian panjang doa itikaf di masjid terutama dibaca setelah melaksanakan qabliyah.