REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Ratusan penghuni kamp utama Palestina di Lebanon melarikan diri pada hari Senin (1/8/2023), ketika pertempuran antara faksi utama Fatah dan kelompok Islam radikal berkecamuk untuk hari ketiga, kata penduduk dan sumber keamanan.
Pertempuran tersebut merusak gencatan senjata yang disepakati pada hari Ahad (31/7/2023) antara kelompok-kelompok Palestina yang berseteru, termasuk perwakilan kelompok Hizbullah yang pro-Iran dan sekutunya, Syiah Amal, yang menguasai wilayah selatan Lebanon.
Sedikitnya 11 orang tewas dan 40 lainnya luka-luka dalam bentrokan yang terjadi di kamp Ain el-Hilweh, dekat kota pantai selatan Sidon, selama akhir pekan, kata sumber-sumber keamanan dan Palestina.
Pada hari Senin (1/8/2023), kedua kelompok yang bertikai saling menembakkan granat berpeluncur roket di lorong-lorong kamp yang padat. Kedua belah pihak saling menyalahkan satu sama lain atas pelanggaran gencatan senjata tersebut.