REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah akan segera membuka program subsidi pembelian motor listrik untuk umum dari yang sebelumnya untuk kalangan terbatas. Rencana perubahan kebijakan tersebut disambut positif oleh para produsen motor listrik yang masuk dalam program subsidi.
Sejak program subsidi itu dibuka mulai Maret 2023, pemerintah menetapkan empat syarat bagi masyarakat yang ingin memperoleh subsidi sebesar Rp 7 juta per unit. Yakni, terdaftar sebagai penerima manfaat KUR, bantuan produktif usaha mikro, bantuan subsidi upah, dan penerima subsidi listrik sampai dengan 900 VA.
Namun, kriteria itu dinilai menjadi penyebab sepinya realisasi penyaluran subsidi yang dialokasikan sebanyak 150 ribu unit untuk tahun ini.
Direktur PT Selis Retail Indonesia, Wilson Teoh mengatakan, dibukanya program subsidi untuk semua kalangan akan berdampak sangat baik bagi penjualan motor listrik Selis.
“Sangat bagus, karena salah satu kendala yang saat ini kita hadapi adalah segmen konsumen yang sangat terbatas,” kata Wilson kepada Republika.co.id, Selasa (1/8/2023).
Wilson memaparkan, sejauh ini pangsa pasar Selis di Indonesia sekitar 10 persen dari total penjualan motor listrik bersubsidi. Pihaknya pun siap meningkatkan kapasitas produksi bila nantinya permintaan mengalami kenaikan.
Diketahui, dengan dibukanya program subsidi untuk umum, pemerintah akan memperbolehkan setiap satu KTP mengakses satu motor listrik subsidi. Wilson pun meyakini, penjualan motor listrik bakal mengalami pertumbuhan setelah kebijakan itu diberlakukan.
“Pastinya akan meningkat secara penjualan. Kapasitas produksi kita di 12 ribu unit per bulan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur PT Volta Indonesia Semesta, Willty Awan, menilai, sejauh ini pihaknya belum mengalami kendala berarti dalam program subsidi yang telah berjalan. Namun, senada dengan Wilson, bila subsidi dibuka untuk umum bakal mendorong permintaan motor listrik.
Volta juga siap untuk menyiapkan kapasitas produksi lebih banyak sesuai kebutuhan pasar Indonesia. Namun, soal penjualan saat ini, pihaknya tak dapat menjelaskan.
Chief Executive Officer PT Gesits Bali Pratama, Sari Suryanti, menambahkan, sejauh ini permintaan terhadap motor listrik terus bertambah. Itu terlihat dari penjualan Gesits yang terus tumbuh.
Berdasarkan data yang dimiliki Gesits, terdapat 618 pengajuan pembelian motor dengan subsidi yang masuk, adapun dari jumlah tersebut ada 99 pembeli yang telah melakukan pembelian lewat mekanisme subsidi.
“Gesits sangat melaju apalagi melihat sistem, terlihat peminatnya sudah aktif juga,” kata dia.