Rabu 02 Aug 2023 07:52 WIB

PKS: Anies tak Bisa Nyapres Jika Demokrat Ngambek

Partai Demokrat diminta tak keluar dari koalisi jika kadernya tak ditunjuk cawapres.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan mengaku tak terlalu memikirkan elektabilitasnya yang masih di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, di kediamannya, Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan mengaku tak terlalu memikirkan elektabilitasnya yang masih di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, di kediamannya, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera meminta, Koalisi Perubahan untuk Persatuan benar-benar menyerahkan keputusan terkait calon wakil presiden (cawapres) kepada Anies Rasyid Baswedan. Ia pun meminta, Partai Demokrat tak keluar dari koalisi jika kadernya tak ditunjuk sebagai cawapres.

"Kalau Demokratnya ngambek, enggak keluar, cuma dua (partai politik) enggak bisa (Anies maju Pilpres 2024)," ujar Mardani di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Ia kembali mengingatkan, piagam kerja sama yang sudah ditandatangani oleh pimpinan Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS. Termasuk kewenangan Anies menentukan cawapres yang termaktub dalam piagam tersebut.

"Yang sudah dibangun oleh Nasdem, Demokrat, PKS, sekarang itu bukan proses instan, sudah ada piagam kerja sama. Kalau buat saya, parpol punya hak, non parpol juga ada kesempatan (untuk jadi cawapres Anies)," ujar Mardani.

PKS, kata Mardani, pasti akan menerima segala keputusan Anies dalam menunjuk sosok yang menjadi cawapresnya. Baik itu kadernya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), ataupun orang di luar Koalisi Perubahan.

"Selalu saya katakan, Mas AHY punya peluang, tetapi kami PKS Kang Aher juga punya peluang. Tetapi belakangan, Mbak Yenny kah, Mbak Khofifah, atau Mbak Susi punya hak juga, dan semua nanti Mas Anies yang memutuskan," ujar anggota Komisi II DPR itu.

Anies sendiri tak banyak bicara soal sosok yang akan jadi calon wakil presiden (cawapres). Mantan gubernur DKI Jakarta itu, saat ini ingin fokus membicarakan ihwal membawa Indonesia yang adil dan sejahtera.

"Kami tak mau terlalu banyak berbicara soal itu (cawapres). Kita ingin bicara bagaimana Indonesia besok lebih adil, keselamatan kerja lebih banyak, harga makanan dan minuman lebih murah," ujar Anies di kediamannya, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Ia juga tak mau mengomentari pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali. Kata dia, pengumuman nama yang akan menjadi pendampingnya untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 hanya soal waktu yang tepat. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement