Rabu 02 Aug 2023 23:25 WIB

Temukan Titik Lemah Virus Corona, Ilmuwan Singkap Antibodi yang Bikin Keok Semua Varian

Covid-19 disebabkan oleh infeksi SARS-CoV-2, virus corona tipe baru.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Virus corona (ilustrasi). Peneliti berhasil mengungkap titik lemah virus corona.
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi). Peneliti berhasil mengungkap titik lemah virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan telah menemukan antibodi baru yang dapat memusnahkan hampir semua varian virus penyebab Covid-19. Antibodi ini diisolasi dari darah pasien yang sembuh dari SARS pada 2000-an dan menerima vaksin virus corona pada 2021.

 

Baca Juga

Para peneliti di Duke-NUS Medical School Singapura yang memimpin penelitian tersebut mengatakan, kombinasi unik dari infeksi virus corona sebelumnya dan vaksinasi menghasilkan respons antibodi yang sangat luas dan kuat. Itu bahkan mampu membuat keok hampir semua varian corona terkait yang diuji.

 

Tim mengidentifikasi enam antibodi yang dapat menetralkan banyak virus termasuk SARS-CoV-2 (Covid-19) dan variannya alpha, beta, gamma, delta, dan omicron, virus SARS asli, dan beberapa virus corona hewan lainnya yang ditularkan dari kelelawar dan trenggiling. Dikutip dari The Sun, Rabu (2/8/2023), yang paling kuat, E7, menetralkan sarbecovirus SARS-CoV dan SARS-CoV-2, sarbecovirus hewan, dan galur SARS-CoV-2 yang baru muncul, seperti omicron XBB.1.16.

 

Para penulis mengatakan bahwa penelitian itu menargetkan kelemahan tertentu pada protein lonjakan virus, yang digunakannya untuk menyerang sel. E7 tampaknya memblokir proses perubahan bentuk yang dibutuhkan virus untuk menginfeksi sel dan menyebabkan penyakit.

 

"Potensi penetralan dan luasnya antibodi E7 melebihi antibodi virus corona terkait SARS lainnya yang pernah kami temui. Ia mempertahankan aktivitas bahkan terhadap subvarian omicron terbaru, sementara sebagian besar antibodi lain kehilangan keefektifannya," kata penulis pertama Dr Chia Wan Ni.

 

Temuan ini membantu mengungkap titik lemah virus corona. Peneliti juga menyediakan template untuk merancang vaksin dan obat lain yang bekerja melawan varian dan potensi wabah di masa depan.

"Ini memberikan harapan bahwa desain vaksin virus corona universal dapat dicapai," kata penulis senior dan pakar virus kelelawar Prof Wang Linfa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement