Kamis 03 Aug 2023 17:24 WIB

Kemenag Mataram Tunggu Pembagian Air Zamzam Tambahan

Air zamzam tambahan dikirim secara nasional oleh Arab Saudi

Petugas membongkar ribuan galon air zamzam.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Petugas membongkar ribuan galon air zamzam.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat hingga saat ini masih menunggu pendistribusian tambahan air zamzam dari pemerintah pusat yang akan diberikan kepada semua jamaah haji tahun 2023.

Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram Kasmi mengatakan tambahan air zamzam itu merupakan kebijakan dari pemerintah mulai 2023.

Baca Juga

"Satu orang haji masing-masing akan dapat tambahan air zamzam sebanyak lima liter," katanya.

Dengan demikian, total air zamzam yang didapat setiap orang haji tahun ini menjadi 10 liter atau naik tahun sebelumnya hanya lima liter.

Namun demikian, untuk tambahan itu tidak diberikan sekaligus saat jamaah pulang. Melainkan dikirim secara nasional oleh Pemerintah Arab Saudi sehingga ketika pulang jamaah tetap membawa lima liter air zam-zam.

Menurut informasi, kata Kasmi, Pemerintah Arab Saudi saat ini sudah mengirim 90 ribu galon air zamzam ukuran lima liter ke Pemerintah Indonesia yang akan dikirim ke 12 Embarkasi di seluruh Indonesia.

Untuk pendistribusian, mungkin melalui Kanwil Kemenag NTB dulu baru ke Kantor Kemenag kabupaten/kota se-NTB. "Setelah kami terima, kami akan informasikan ke semua jamaah agar bisa datang ambil langsung ke kantor kami," katanya.

Terkait dengan itu, Kasmi berharap jamaah bisa bersabar menunggu kuota tambahan air zamzam sebab Kemenag juga masih menunggu pendistribusian dari pemerintah. Kasmi menambahkan jumlah jamaah haji Mataram yang kembali ke Tanah Air tahun 2023 berkurang satu orang karena jamaah tersebut meninggal dunia setelah melaksanakan wukuf di Arafah.

"Jamaah haji Mataram yang berangkat berangkat 686 orang, kembali 685 orang," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement