Jumat 04 Aug 2023 17:41 WIB

Gaet Wisatawan Kunjungi Borobudur, BPOB Gandeng Sekolah Vokasi UGM

Untuk menggaet wisatawan ke Borobudur kini tak bisa lagi sekadar menjual panorama.

Red: Fernan Rahadi
Acara penandatanganan perjanjian kerja sama antara Sekolah Vokasi UGM dengan Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) melalui pengembangan inovasi berupa pengembangan produk wisata inovatif di Wilayah Destinasi Pariwisata Super Prioritas Borobudur, Jumat (4/8/2023).
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Acara penandatanganan perjanjian kerja sama antara Sekolah Vokasi UGM dengan Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) melalui pengembangan inovasi berupa pengembangan produk wisata inovatif di Wilayah Destinasi Pariwisata Super Prioritas Borobudur, Jumat (4/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) mengandeng Sekolah Vokasi UGM dalam pengembangan inovasi produk wisata inovatif khususnya di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Borobudur. Seperti diketahui, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Barekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meminta kepada Direktur Utama (Dirut) Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) Agustin Peranginangin yang baru dilantik awal Juli lalu untuk bisa menggaet 20 juta wisatawan asing dan mancanegara berkunjung ke Borobudur. 

Agustin mengungkapkan untuk menggaet wisatawan ke Borobudur kini tidak bisa lagi hanya sekadar menjual panorama saja. Oleh karena itu pihaknya tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, namun harus menggandeng instansi lain termasuk kampus.

Baca Juga

"Saat ini kita sedang mengembangkan story telling. Karena kekuatan cerita sangat menentukan bagi seseorang untuk datang dan hadir kembali (ke objek wisata)," kata Agustin kepada wartawan, Jumat (4/8/2023).

Seperti diketahui saat ini jumlah pengunjung yang boleh naik ke Candi Borobudur dibatasi 1.200 orang per hari. Meskipun demikian, kata Agustin, kepuasan mengunjungi destinasi tersebut tak boleh berkurang.