Jumat 04 Aug 2023 18:17 WIB

Jadi Agen Spionase Cina, Ini yang Dibocorkan Anggota Angkatan Laut AS

Informasi itu termasuk jadwal latihan, operasi pelayaran, dan materi teknis penting.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Dua personel Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) didakwa mengirimkan informasi militer sensitif ke Cina.
Foto: AP / Andy Wong
Dua personel Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) didakwa mengirimkan informasi militer sensitif ke Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dua personel Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) didakwa mengirimkan informasi militer sensitif ke Cina. Informasi itu termasuk jadwal latihan, operasi pelayaran, dan materi teknis penting.

Dua anggota AL yang bertugas di California itu juga didakwa menyediakan intelijen sensitif ke Cina. Namun, mereka didakwa di dua kasus yang terpisah dan belum diketahui apakah mereka didekati atau dibayar agen intelijen Cina yang sama dalam skema yang lebih besar.

Baca Juga

Dalam konferensi pers di San Diego, Kamis (3/8/2023) pejabat federal menolak memberikan perincian apakah dua anggota AL itu mengetahui tindakan satu sama lain. Mereka mengaku tidak bersalah dalam pengadilan federal di San Diego dan Los Angeles. Mereka diperintahkan ditahan sampai sidang penahanan mereka yang akan digelar 8 Agustus mendatang di dua kota yang sama.

Selama bertahun-tahun pejabat pemerintah AS khawatir dengan ancaman spionase Cina. Beberapa tahun terakhir AS menghukum agen intelijen Cina yang mencuri informasi pemerintah dan swasta sensitif AS, termasuk melalui peretasan ilegal.

Selain kasus dua anggota AL, pada bulan April lalu Departemen Kehakiman juga menangkap seorang anggota Garda Nasional di Massachusetts atas dakwaan membocorkan dokumen militer rahasia mengenai perang Rusia di Ukraina dan informasi sensitif tentang keamanan nasional lainnya di Discord, media sosial yang populer di antara pemain gim daring.

Pemerintah AS mengatakan kasus-kasus ini menunjukkan keberanian Cina dalam mendapatkan informasi tentang operasi militer AS.

"Melalui dugaan kejahatan yang dilakukan para tersangka, informasi militer sensitif berakhir di tangan Republik Rakyat Cina," kata Jaksa Agung AS untuk Distrik California Selatan, Randy Grossman.

Ia menambahkan dakwaan-dakwaan ini menunjukkan tekad Pemerintah Cina "untuk mendapat informasi yang penting bagi pertahanan nasional kami dengan berbagai cara, sehingga dapat digunakan untuk keuntungan mereka sendiri."

Anggota AL, Jinchao Wei, yang ditugaskan di USS Essex yang berlabuh di San Diego ditangkapkan saat ia turun kapal. Ia dituduh mengirimkan informasi detail mengenai sistem senjata dan pesawat yang mendarat di Essex serta kapal amfibi lainnya. USS Essex merupakan kapal induk kecil.

Jaksa mengatakan, Wei yang lahir di Cina didekati agen intelijen Cina pada Februari 2022 lalu saat pria berusia 22 tahun itu mengajukan naturalisasi sebagai warga negara AS. Ia mendaftar sebagai tentara karena tahu akan berdampak pada pengajuannya.

Berdasarkan dokumen dakwaannya sesuai dengan permintaan agen Cina, Wei mengirimkan foto dan video kapal-kapal Angkatan Laut AS termasuk USS Essex yang dapat membawa beberapa helikopter, termasuk MV-22 Ospreys.

Dakwaan menyebutkan Wei mengirimkan informasi 50 pedoman teknis dan data mekanis mengenai kapal-kapal Angkatan Laut AS serta detail tentang jumlah dan latihan yang sedang dilakukan Marinir.

Wei mengirimkan informasi militer rahasia AS beberapa kali selama satu tahun. Grossman mengatakan agen intelijen Cina memberikan ucapan selamat setelah Wei menjadi warga AS. Ia menambahkan Wei "memilih mengkhianati negara barunya" karena keserakahan.

Departemen Kehakiman mendakwa Wei dengan Undang-undang Spionase yang jarang digunakan. Undang-undang ini menghukum orang yang mengumpulkan atau mengirimkan informasi untuk membantu pemerintah asing.

Setelah mengaku tidak bersalah di San Diego, Wei diberi pembela baru yang menolak memberikan komentar. Wei tidak menunjukkan reaksi saat dakwaan dibacakan.

Asisten Jaksa AS Fred Sheppard memberitahu hakim, Wei mengirimkan informasi ke intelijen Cina dua hari yang lalu. Ia mengatakan, Wei yang menggunakan nama Patrick Wei memberitahu rekannya pada Februari 2022 ia "direkrut untuk melakukan spionase".

Sheppard mengatakan, Wei menerima 10 ribu sampai 15 ribu dolar AS selama satu tahun dari agen intelijen Cina yang tidak disebutkan namanya. Bila dinyatakan bersalah ia dapat dipenjara seumur hidup.

Penegak hukum AS mengatakan agen intelijen Cina menginstruksikan Wei untuk tidak mengungkapkan hubungan mereka dan membagikan informasi sensitif dan menghancurkan bukti yang dapat mengungkapkan jejak mereka.

Departemen Kehakiman Juga mendakwa personel AL Wenheng Zhao yang bertugas di Markas Angkatan Laut Ventura County di utara San Diego. Ia didakwa berkonspirasi mengumpulkan uang suap hampir 15 ribu dolar AS dari intelijen Cina untuk ditukar dengan rencana latihan angkatan laut, perintah operasional, foto dan video sistem elektronik fasilitas Angkatan Laut dari bulan Agustus 2021 sampai Mei tahun ini.

Informasi itu termasuk rencana operasi latihan militer skala besar AS di Indo-Pasifik. Informasi itu merinci lokasi dan jadwal pergerakan pasukan Angkatan Laut. Pengacara yang ditunjuk membela Zhao belum dapat dihubungi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement