REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Erik Purnama Putra
Bus berhenti di jalan melingkar. Para penumpang turun bergiliran. Pemandangan pepohonan terhampar di depan. Terik matahari tidak terasa. Bahkan, sinar matahari hampir tertutup rerimbunan daun dan akar yang menjuntai. Pantas saja suasana terasa sejuk.
Di samping kiri, ada papan informasi yang terpajang. Papan menjelaskan secara detail jenis pohon yang ditanam. Ada beringin, jambu-jambuan, mangga, sengon, hingga kayu endemik khas Luwu Timur (Lutim), seperti jabon merah dan putih.
Benar-benar tidak disangka. Hutan lebat ini dulunya merupakan bekas tambang. Kawasan ini dinamakan Bukit Himalaya. Lokasinya berada di area konsesi PT Vale Indonesia. PT Vale Indonesia menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Hasanuddin (Unhas), serta Dinas kehutanan Lutim dan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk mereboisasi Bukit Himalaya.