Rabu 09 Aug 2023 06:30 WIB

Meneliti Dampak Positif Konservasi Air Secara Objektif dan Berbasis Ilmiah

Aqua dan BRIN ingin mencapai komitmen positive water impact di Indonesia pada 2030.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Pusyantek BRIN Yenni Bachtiar.
Foto: Dok BRIN
Kepala Pusyantek BRIN Yenni Bachtiar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dampak positif terhadap air (positive water impact) melalui konservasi air secara objektif dan berbasis ilmiah akan dihitung. Danone-Aqua pun memperluas cakupan kerja sama dengan dengan Pusat Pelayanan Teknologi Badan Riset Inovasi Nasional (Pusyantek BRIN) dalam memvalidasi dan menghitung hal itu.

Hingga 2023, kerja sama kajian validasi tersebut telah dilakukan di tiga lokasi, yaitu di Sukabumi dan Lido di Provinsi Jawa Barat, serta Klaten di Provinsi Jawa Tengah. Perusahaan menggandeng BRIN sejak 2021 dalam melakukan kajian validasi melalui metode pengukuran dampak penatalayanan air yang mengadaptasi metodologi volumetric water benefit accounting (VWBA) dari World Resources Institute.

Direktur Water Resources, Sciences, and Process Technology Danone-Aqua, Azwar Satrya Muhammad mengatakan, nantinya kerja sama akan diperluas ke berbagai daerah operasional lain hingga 2028. "Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mencapai komitmen positive water impact di Indonesia pada 2030," kata Azwar dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Dia menjelaskan, positive water impact dimaknai sebagai upaya untuk mengembalikan lebih banyak air ke alam dan masyarakat dibanding yang digunakan perusahaan dalam proses produksi. Bersama berbagai mitra, pihaknya telah mengembangkan berbagai inisiatif konservasi air secara terintegrasi dengan pendekatan berbasis daerah aliran sungai (DAS) dari hulu hingga ke hilir.