Rabu 09 Aug 2023 17:45 WIB

Peserta Program Prakerja Skema Normal Periode 2023 Capai 706.206

Mayoriras penerima Kartu Prakerja berada di sektor informal.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Erdy Nasrul
Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar kegiatan Sosialisasi Skema Normal Program Kartu Prakerja kepada perwakilan pemerintah daerah di DIY, Rabu (9/8/2023).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar kegiatan Sosialisasi Skema Normal Program Kartu Prakerja kepada perwakilan pemerintah daerah di DIY, Rabu (9/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar kegiatan Sosialisasi Skema Normal Program Kartu Prakerja kepada perwakilan pemerintah daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Direktur Operasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Hengki Sihombing, mengatakan peserta Program Prakerja Skema Normal tahun 2023 telah mencapai 706.206 orang penerima. 

Baca Juga

"Penerima kartu prakerja kita sudah menjangkau sekitar 489 kabupaten/kota dalam 4 bulan pelaksanaan Program Kartu Prakerja di tahun ini. Kita memulai dari gelombang 48-58 kita menetapkan sekitar 706.206 orang penerima. Sudah menjangkau di 34 provinsi," kata Hengki di Yogyakarta, Rabu (9/8/2023)

Hengki merinci profil peserta Program Kartu Prakerja 2023 terdiri dari 61 persen menganggur sebelum mengikuti Program Kartu Prakerja. Sebanyak 68 persen  berusia 13-35 tahun.

"Mereka ini adalah usia produktif. 86 persen berpendidikan SMA ke bawah, 8 persen pernah putus sekolah, 15 persen belum pernah bekerja," ucapnya. 

Mayoriras penerima Kartu Prakerja berada di sektor informal. Sebanyak 60 persen penerima merupakan pegawai, buruh, karyawan lepas. Selain itu sebanyak 40 persen penerima yang telah bekerja merupakan wirausaha. 

"Wirausaha disini mungkin mereka adalah usaha-usaha umkm kecil. 74 persen dari wirausaha adalah berwirausaha informal. Dari situ keliatan 40 persen itu mereka yang memiliki UMKM kecil," ungkapnya. 

Kemudian sebanyak 85 persen peserta belum pernah mengikuti pelatihan sebelumya. Sehingga ini sejalan dengan survei Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan angkatan kerja belum pernah mengikuti pelatihan sama sekali. 

"30 persen merupakan kepala rumah tangga, 65 persen dari pekerja yang merasa pekerjaan tidak sesuai dengan latar belakang," ungkapnya. 

Hengki mengatakan pendaftar Program Prakerja Skema Normal memang tidak sebanyak program Semi Bansos. Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk mendaftar Program Prakerja Skema Normal tersebut.

"Minggu lalu kita buka batch jadi Jumat besok kita akan buka batch lagi. Jam 12 siang setiap hari Jumat, itu pembukaannya dan ditutupnya hari Senin," kata Hengki.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement