Jumat 11 Aug 2023 20:27 WIB

Menkeu: Belanja Negara untuk Masyarakat Rp 562,6 Triliun pada Juli

Jumlah tersebut setara dengan 55,1 persen dari total pagu anggaran.

Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Menteri Keuangan Sri Mulyani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi belanja pemerintah pusat (BPP) yang disalurkan langsung kepada masyarakat mencapai Rp 562,6 triliun pada Juli 2023 atau setara dengan 55,1 persen dari total pagu anggaran.

“Dari Rp 1.020,4 triliun, Rp 562,6 triliun itu adalah belanja yang langsung diterima manfaatnya oleh rakyat,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Agustus 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (11/8/2023).

BPP yang berupa manfaat langsung untuk masyarakat disalurkan melalui belanja kementerian/lembaga (K/L) serta belanja non-K/L. Untuk belanja K/L, anggaran disalurkan pada tiga sektor utama, yaitu perlindungan sosial, petani, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); pendidikan; serta infrastruktur.

Untuk belanja pada sektor perlindungan sosial, petani, dan UMKM, peningkatan realisasi terjadi pada Program Keluarga Harapan (PKH) yang naik Rp0,2 triliun dari catatan terakhir pada Juni, yakni menjadi Rp 14,9 triliun pada Juli dan disalurkan kepada 9,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Kemudian, peningkatan signifikan terjadi pada realisasi Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN), yakni dari Rp 23,2 triliun menjadi Rp 27,0 triliun yang disalurkan kepada 96,7 juta jiwa.

Sementara program lainnya masih mencatatkan realisasi yang sama dengan capaian Juni.

Selanjutnya, pada sektor pendidikan, peningkatan terjadi pada Program Indonesia Pintar dan Program KIP Kuliah yang masing-masing naik Rp 0,1 triliun, yakni menjadi Rp 6,2 triliun dan Rp 6,1 triliun.

Sedangkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) melalui Kementerian Agama naik Rp 0,2 triliun menjadi Rp 7,1 triliun dan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) masih dengan nilai realisasi yang sama yakni sebesar Rp2,3 triliun.

Realisasi berikutnya adalah infrastruktur untuk pembangunan/rehabilitasi infrastruktur yang naik signifikan menjadi Rp73,1 triliun dari Rp60,7 triliun.

Adapun peningkatan realisasi belanja pemerintah pusat yang disalurkan melalui non-K/L di antaranya subsidi dan kompensasi listrik dari Rp42,9 triliun menjadi Rp48,5 triliun; subsidi dan kompensasi bahan bakar minyak (BBM) dari Rp57,7 triliun menjadi Rp59,7 triliun; subsidi LPG 3 kilogram dari Rp32,5 triliun menjadi Rp37,7 triliun; subsidi perumahan dari Rp344,7 miliar menjadi Rp452,9 miliar; dan Kartu Prakerja dari Rp2,28 triliun menjadi Rp2,5 triliun.

Umroh plus wisata ke mana nih, yang masuk travel list Sobat Republika di Tahun 2024?

  • Turki
  • Al-Aqsa
  • Dubai
  • Mesir
  • Maroko
  • Andalusia
  • Yordania
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَاِذَا لَقِيْتُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَضَرْبَ الرِّقَابِۗ حَتّٰٓى اِذَآ اَثْخَنْتُمُوْهُمْ فَشُدُّوا الْوَثَاقَۖ فَاِمَّا مَنًّاۢ بَعْدُ وَاِمَّا فِدَاۤءً حَتّٰى تَضَعَ الْحَرْبُ اَوْزَارَهَا ەۛ ذٰلِكَ ۛ وَلَوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَانْتَصَرَ مِنْهُمْ وَلٰكِنْ لِّيَبْلُوَا۟ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍۗ وَالَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَلَنْ يُّضِلَّ اَعْمَالَهُمْ
Maka apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir (di medan perang), maka pukullah batang leher mereka. Selanjutnya apabila kamu telah mengalahkan mereka, tawanlah mereka, dan setelah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang selesai. Demikianlah, dan sekiranya Allah menghendaki niscaya Dia membinasakan mereka, tetapi Dia hendak menguji kamu satu sama lain. Dan orang-orang yang gugur di jalan Allah, Allah tidak menyia-nyiakan amal mereka.

(QS. Muhammad ayat 4)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement