REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan mereka selesai menyingkirkan lebih dari 1 juta barel minyak dari kapal tanker super dari Laut Merah, lepas pantai Yaman. Langkah ini untuk mencegah potensi bencana lingkungan.
Selama bertahun-tahun aktivis dan pejabat PBB sudah memperingatkan seluruh pinggir pantai Laut Merah beresiko mengalami bencana lingkungan. Bila kapal tanker Safer yang berkarat bocor atau meledak, lalu menumpahkan minyak yang empat kali lebih banyak dari bencana Exxon Valdez di pinggir Alaska pada 1989.
Perang Yaman memaksa operasi pemeliharaan Safer tertahan sejak 2015. Kapal itu digunakan sebagai gudang dan telah tertambat di Yaman selama 30 tahun.
"Ini momen besar untuk menghindari potensi bencana katastropik," kata administrator Program Pembangunan PBB, Achim Steiner yang mengkoordinasikan upaya rumit menyingkirkan minyak dari Safer, Jumat (11/8/2023).