REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Pixar, Jim Morris, menjelaskan alasan di balik membengkaknya biaya produksi film-film animasi Pixar. Studio animasi terkenal itu merilis film berdurasi penuh pertamanya pada 1995 Toy Story.
Sejak saat itu, Pixar menghasilkan banyak film fitur animasi komputer yang sukses baik dari sisi kritus dan komersial, dengan banyak yang dihidupkan dengan anggaran yang sangat besar. Namun, sejak pandemi, Pixar menanggung penghasilan box office yang tidak menentu dengan Lightyear dan Elemental. Secara khusus, Elemental menelan biaya sekitar 200 juta dolar AS, menjadi salah satu film animasi termahal. Anggaran yang tinggi menjadi tantangan bagi Pixar untuk tampil di box office, yang pada pekan debutnya menghasilkan pemasukan yang buruk.
Menanggapi narasi tentang anggaran mereka dalam wawancara dengan Variety, Morris menjelaskan bahwa Pixar dan Disney Animation adalah satu-satunya dua studio yang membuat film animasi di Amerika Serikat dengan semua artisnya berada di bawah satu atap. Menurut Morris, anggaran Pixar mencakup gaji eksekutif dan biaya serupa lainnya. Dia mengklarifikasi bahwa film mereka mahal.
“Itu pertanyaan konstan. Salah satu cara kita membuat film ini dengan biaya lebih sedikit, dan hampir semua pesaing kami melakukannya, adalah dengan bekerja di luar negeri. Hanya kami dan Disney Animation yang membuat film animasi di AS lagi dengan semua artis di bawah satu atap,” ujar dia dilansir Screenrant, Sabtu (12/8/2023).
“Kami merasa pendekatan koloni seniman telah membedakan film kami. Kami berharap menemukan jalan untuk mewujudkannya. Elemental sangat mahal karena semua karakter memiliki efek visual. Kami telah menurunkan biaya film,” kata dia lagi.
Hal lain yang ia katakan tentang anggaran film Pixar adalah bahwa seluruh perusahaan mereka ada hanya untuk membuat film-film animasi. Jadi ketika mereka mengatakan anggaran, itu adalah semua yang diperlukan untuk menjalankan seluruh perusahaan.
“Terkadang, anggaran (untuk film lain) yang dilaporkan adalah biaya produksi fisik dan tidak termasuk gaji eksekutif dan hal-hal semacam itu. Anggaran kami mencakup semua itu, jadi ada beberapa konteks akuntansi yang hilang. Tapi itu tidak berarti mereka tidak mahal,” ucap Morris.
Sementara itu, Elemental akhirnya mencapai titik impas dengan 425 juta dolar AS saat ini, eskekutif Pixar mengambil risiko besar dengan anggaran mahal sebesar 200 juta dolar AS. Terlepas dari ketakutan pada awalnya, hal itu menimbulkan kekhawatiran tentang penganggaran dan angka paling logis yang akan menghasilkan keuntungan instan.
Singkatnya, anggaran yang dilaporkan untuk Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem adalah 70 juta dolar AS, Spider-Man: Across the Spider-verse antara 100 dan 150 juta dolar AS, dan film Super Mario Bros kira-kira 100 juta dolar AS. Setiap film animasi memiliki hampir setengah anggaran Elemental namun semuanya mengalami kesuksesan box office instan tanpa hambatan.
Pixar Studio berhasil merilis film animasi setiap tahun sejak awal kehadirannya, tetapi secara kolektif, film-film itu menghabiskan banyak uang. Beberapa film Pixar termahal menelan biaya lebih dari 200 juta dolar AS, sementara beberapa lainnya dilaporkan memiliki anggaran produksi sekitar kisaran yang sama.
Meskipun studio dapat menutup biaya yang besar di masa lalu, pandemi berdampak besar pada Pixar, karena film, termasuk Turning Red dan Soul, langsung masuk ke Disney+. Meskipun film Pixar telah kembali ke bioskop sejak itu, mereka telah berjuang di box office, yang mungkin mengharuskan studio untuk mempertimbangkan kembali anggaran ke depannya.
Terlepas dari kemerosotannya akhir-akhir ini, Pixar memiliki tahun depan yang menjanjikan, dengan sejumlah rilis film yang akan datang. Sementara upaya terbaru Pixar telah menerima sambutan beragam dari penonton bioskop dan kritikus, studio populer ini ingin merebut kembali kesuksesan kritis dan komersialnya dengan serangkaian rilis film yang menarik.