Senin 14 Aug 2023 14:08 WIB

Warga Rusia Bersih-Bersih Setelah Ikut Terdampak Topan Khanun

Primorsky ikut terdampak Topan Khanun yang sebelumnya menerjang Jepang dan Korea.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Wilayah Rusia yang berbatasan dengan Korea Utara dan Jepang di Primorsky ikut terdampak Topan Khanun
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Wilayah Rusia yang berbatasan dengan Korea Utara dan Jepang di Primorsky ikut terdampak Topan Khanun

REPUBLIKA.CO.ID, VLADIVOSTOK -- Wilayah Rusia yang berbatasan dengan Korea Utara dan Jepang di Primorsky ikut terdampak topan Khanun yang sebelumnya telah menerjang Jepang dan Korea. Rusia mengirimkan sebuah gugus tugas untuk mengawasi pembersihan permukiman di beberapa bagian wilayah Timur Jauh negara tersebut pada Ahad (13/8/2023).

Pembersihan dilakukan setelah topan Khanun melewati wilayah Primorye, kementerian darurat di Moskow mengatakan. Kantor berita Rusia TASS mengutip kementerian yang mengatakan jumlah rumah yang terendam banjir mencapai 4.368, sementara 5.654 petak tanah yang bersebelahan dan tujuh gedung apartemen juga terendam banjir.

Baca Juga

Dikatakan bahwa 28 permukiman masih terputus. Dan sebagian besar rumah yang terkena dampak berada di kota Ussuriysk dan Spassk-Dalny, dan di distrik kota Oktyabrsky, di wilayah Primorye, di mana pelabuhan Vladivostok merupakan pusat administrasi.

Kementerian tersebut mengatakan dalam saluran Telegramnya bahwa gugus tugas tersebut akan "mengoordinasikan pekerjaan untuk menghilangkan konsekuensi dari banjir." Dikatakan bahwa pesawat-pesawatnya mengirimkan bantuan kemanusiaan dan helikopter Mi-8 membantu memindahkan tim penyelamat ke lokasi.

Ia menambahkan bahwa tidak ada laporan mengenai korban jiwa dan bahwa pihaknya telah menghindari kerusakan yang lebih serius dengan mengirimkan unit-unitnya lebih awal. TASS mengatakan bahwa banjir di Ussuriysk, kota terbesar kedua di Primorye, merupakan yang terburuk dan terbesar dalam satu dekade terakhir dan telah berdampak pada 35 hingga 40 persen wilayahnya.

Sebelumnya, Air banjir terus meningkat di Ussuriisk, salah satu kota di wilayah Primorye Timur Jauh Rusia yang terkena dampak Topan Khanun, pada Ahad pagi. Ussuriisk, kota terbesar kedua di wilayah tersebut, secara de facto terbelah dua oleh sungai yang membeludak.

"Air terus naik, naik 16 sentimeter dalam semalam. Tiga tempat penampungan darurat terus bekerja," kata seorang pejabat pemerintah. "Satu-satunya berita positif adalah bahwa air di daerah pedesaan telah surut."

"Jalan utama menuju daerah pedesaan Borisovka, Krounovka, dan lainnya telah tersapu air, tetapi telah surut ke titik di mana kami dapat memulai perbaikan," kata sumber itu. "Selama semalam, kota ini secara de facto terbagi menjadi dua bagian dan untuk pergi dari satu bagian ke bagian lainnya sangat sulit."

Pemerintah kota mengatakan di saluran Telegramnya bahwa puluhan gardu listrik di Ussuriisk harus ditutup karena alasan keamanan, menyebabkan pemadaman listrik di 1.058 rumah. "Demi alasan keamanan, 49 gardu listrik telah dimatikan, menyebabkan 1.058 rumah tidak mendapatkan pasokan listrik," kata pemerintah kota. "Pasokan listrik akan dilanjutkan ketika air mulai surut."

Pihak berwenang meyakinkan warga bahwa air keran tetap aman untuk diminum dan dimasak. Fasilitas pemurnian air di kota ini berfungsi seperti biasa. Secara keseluruhan, sistem vital kota bekerja tanpa hambatan, kata pemerintah kota kepada TASS.

Sebuah kamp musim panas di Ussuriisk, yang dihuni sekitar 150 anak, dievakuasi karena khawatir akan kebanjiran. "Kami harus mengevakuasi kamp musim panas milik pribadi, Asteroid, hari ini, karena khawatir banjir akan menggenangi kamp tersebut," kata layanan pers pemerintah kota.

"Saat ini tidak ada banjir dan situasi di wilayahnya normal, tapi lebih baik aman daripada menyesal." Lebih dari 100 anak telah dibawa pulang oleh orang tua mereka. Sebanyak 37 anak lainnya telah ditampung di tempat penampungan sementara.

Hujan deras mengguyur Primorye antara tanggal 9 dan 11 Agustus, dengan curah hujan mencapai 188 milimeter dan menyebabkan banyak sungai meluap. Lebih dari 600 orang harus mengungsi ke tempat penampungan darurat.

Kota Ussuriisk dan Spassk-Dalny adalah daerah yang paling parah terkena dampaknya. Layanan pers Pemerintah Kota Ussuriisk mengatakan kepada TASS bahwa banjir tahun ini merupakan yang terburuk dalam satu dekade terakhir.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement