REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Aditya Perdana menilai, bergabungnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam koalisi pendukung Prabowo Subianto menghadirkan pekerjaan rumah soal penentuan cawapres. Pasalnya, setiap partai punya jagoan masing-masing.
"Bergabungnya Golkar dan PAN dalam koalisi ini pun juga tidak sepenuhnya dapat mudah dalam penentuan cawapres, seperti layaknya koalisi Anies Baswedan," kata Aditya, Senin (14/8/2023).
Koalisi pendukung Prabowo bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) awalnya dibentuk oleh Partai Gerindra bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Terbaru, dua partai parlemen lainnya ikut mendukung dan bergabung, yakni Golkar dan PAN.
Keempat ketua umum partai tersebut menggelar deklarasi bersama di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Ahad (13/8/2023).