REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komitmen Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk melanjutkan program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terbukti melesatkan daya elektoralnya. Prabowo memiliki perhatian tinggi atas program Presiden Jokowi terutama yang berkaitan dengan hilirisasi.
"Prabowo sering mengatakan dia akan meneruskan programnya Jokowi itu salah satu menurut saya memang Prabowo itu salah satu orang yang diendorse Pak Jokowi," kata Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul kepada wartawan di Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Program yang sudah digagas oleh Jokowi memang terbukti menjadi daya tarik bagi Prabowo untuk dilanjutkan jika diberikan amanah sebagai pemimpin Indonesia periode selanjutnya. Satu di antara sekian banyak program yang akan dilanjutkan oleh ketum Partai Gerindra itu adalah hilirisasi barang tambang.
Oleh karena itu, Adib meyakini, peningkatan daya elektoral tersebut berkaitan erat dengan komitmen kuat Prabowo untuk meneruskan program dan pembangunan yang telah dilakukan oleh Jokowi. "Itu bisa dilihat ketika, Prabowo selalu mengatakan programnya Pak Jokowi akan terus dilanjutkan. Makanya kalau ditanyakan bahwa restu dari Pak Jokowi saya kira clear," kata Adib.
Berdasarkan pada survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA periode 3-15 Juli 2023, Prabowo berada di peringkat pertama dari simulasi tiga nama capres. Prabowo unggul dari capres PDIP Ganjar Prabowo serta capres Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan. Di dalam survei tersebut, Prabowo meraih elektabilitas 38,2 persen, diikuti Ganjar dengan 35,3 persen dan Anies 18,4 persen.