REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaiful Huda mengatakan, bergabungnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) akan menguatkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Meski begitu, ia mengingatkan adanya piagam deklarasi antara PKB dengan Partai Gerindra dalam penentuan capres dan cawapres.
"Untuk penentuan capres dan cawapres yang akan diusung PKB tetap berpatokan pada Piagam KKIR yang ditandatangani tepat satu tahun lalu di Sentul, Bogor," ujar Huda lewat keterangannya, Selasa (15/8/2023). Salah satu pon piagam itu, Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar memiliki hak menentukan cawapres Prabowo.
Koalisi baru pengusung Prabowo Subianto masih sangat awal, sehingga pembahasan lebih detail memerlukan pertemuan lebih lanjut. Terutama, kata Huda, terkait pembahasan capres-cawapres. "Kalau dari piagam kerja sama yang kita tanda tangani saat ini hanya menyebutkan bahwa Gerindra-PKB menerima Golkar-PAN sebagai rekan koalisi," ujar Huda.
"Belum ada detail-detail terkait hak dan kewajiban para pihak termasuk bagaimana pola pengambilan keputusan penentuan capres-cawapres yang akan diusung," kata Huda menambahkan.
Ketua Komisi X DPR itu menjelaskan, kekuatan KKIR akan semakin kuat, karena Partai Golkar sudah berpengalaman dalam banyak kontestasi nasional. Partai berlambang pohon beringin itu juga merupakan pemilih suara terbesar kedua pada pemilihan umum (Pemilu) 2019.
"Kami optimistis bergabungnya mereka akan menambah daya tawar KKIR termasuk menambah peluang besar bagi pasangan calon presiden maupun calon presiden wakil presiden yang akan diusung," ujar Huda.
Prabowo menyambut baik deklarasi dukungan yang disampaikan kepadanya oleh Partai Golkar dan PAN. Kini, ia resmi didukung oleh Partai Gerindra, PKB, Partai Bulan Bintang (PBB), dan dua partai yang mendeklarasikannya hari ini.
Adapun soal bakal calon wakil presiden (cawapres), hal tersebut dipastikannya akan dibahas bersama dengan semua partai yang telah resmi mendukungnya. Sebab koalisinya kini layaknya tim baru yang siap menghadapi Pilpres 2024.
"Dan pembicaraan tentang cawapres kita sudah sepakat bahwa kita akan terus berdiskusi musyawarah untuk mencari calon yang terbaik yang bisa diterima oleh keempat partai ini," ujar Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Ahad (13/8/2024).