Kamis 17 Aug 2023 11:09 WIB

Ikut Upacara 17-an di Istana, Indra Bekti Harap Indonesia Jadi Mercusuar Dunia

Indra Bekti turut menghadiri Upacara Peringatan Kemerdekaan di Istana Negara.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Presenter Indra Bekti berfoto bersama rekan-rekannya di Istana Negara saat menghadiri peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Jakarta, Kamis (17/8/2023).
Foto: Dok Instagram/Indra Bekti
Presenter Indra Bekti berfoto bersama rekan-rekannya di Istana Negara saat menghadiri peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Jakarta, Kamis (17/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamis (17/8/2023) pagi, suasana istimewa terasa di Istana Negara saat perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78. Acara peringatan kemerdekaan yang berlangsung dengan khidmat ini diramaikan dengan kehadiran beberapa tokoh ternama, termasuk pembawa acara Indra Bekti.

Indra Bekti, yang juga dikenal sebagai salah satu komedian dan aktor, turut menghadiri dalam upacara bendera yang diadakan di halaman Istana Negara. Mengenakan jaket jeans dengan sentuhan batik dan tenun bertema merah, Indra tampak bersemangat untuk merayakan momen bersejarah ini bersama rekan artis lainnya.

Baca Juga

"Ikutan upacara 17-an di Istana Negara Republika Indonesia," tulis pembawa acara kelahiran 28 Desember 1977 itu di Instagram pribadinya, Kamis (17/8/2023).

Dalam Instagram Story-nya, Indra mengungkapkan rasa bangganya bisa ikut merayakan Hari Kemerdekaan di istana Negara bersama dengan para pejabat negara dan masyarakat Indonesia. Dia juga menyatakan harapannya agar Indonesia bisa menjadi negara yang maju, negara yang dibanggakan, hingga menjadi mencusuar di dunia.

"Merdeka," kata pemilik nama Bekti Indra Tomo itu.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا شَهَادَةُ بَيْنِكُمْ اِذَا حَضَرَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ حِيْنَ الْوَصِيَّةِ اثْنٰنِ ذَوَا عَدْلٍ مِّنْكُمْ اَوْ اٰخَرٰنِ مِنْ غَيْرِكُمْ اِنْ اَنْتُمْ ضَرَبْتُمْ فِى الْاَرْضِ فَاَصَابَتْكُمْ مُّصِيْبَةُ الْمَوْتِۗ تَحْبِسُوْنَهُمَا مِنْۢ بَعْدِ الصَّلٰوةِ فَيُقْسِمٰنِ بِاللّٰهِ اِنِ ارْتَبْتُمْ لَا نَشْتَرِيْ بِهٖ ثَمَنًا وَّلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰىۙ وَلَا نَكْتُمُ شَهَادَةَ اللّٰهِ اِنَّآ اِذًا لَّمِنَ الْاٰثِمِيْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila salah seorang (di antara) kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan (agama) dengan kamu. Jika kamu dalam perjalanan di bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian, hendaklah kamu tahan kedua saksi itu setelah salat, agar keduanya bersumpah dengan nama Allah jika kamu ragu-ragu, “Demi Allah kami tidak akan mengambil keuntungan dengan sumpah ini, walaupun dia karib kerabat, dan kami tidak menyembunyikan kesaksian Allah; sesungguhnya jika demikian tentu kami termasuk orang-orang yang berdosa.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 106)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement