Kamis 17 Aug 2023 15:52 WIB

Pemadaman Karhutla di Kubu Raya Sulit karena tidak Ada Akses Air

Bupati minta desa dan RT proaktif dalam membangun kolam penampungan air.

Api membakar hutan dan lahan di Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (24/6/2023). Berdasarkan data sementara Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan mencapai 132 hektare dan terus meluas dengan jumlah titik panas mencapai 2.100 titik.
Foto: Antara/Bayu Pratama S
Api membakar hutan dan lahan di Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (24/6/2023). Berdasarkan data sementara Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan mencapai 132 hektare dan terus meluas dengan jumlah titik panas mencapai 2.100 titik.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Tim gabungan TNI/Polri, Brimob, BPBD Kubu Raya, serta pemadam kebakaran (damkar) swasta yang ada di Kabupaten Kubu Raya bekerja keras memadamkan api di lahan kosong jalan Parit Haji Muksin II Komplek Mega Mas II Dusun Banjar Raya Desa Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya yang sulit dipadamkan karena tidak ada akses air.

"Kebakaran ini terjadi di lahan kosong sejak pukul 14.00 siang kemarin dan sampai sekarang kita masih terus memantau kondisi api yang masih ada, namun sudah berhasil di padamkan," kata Ketua RT 005 RW 009 Dusun Banjar Raya Desa Sungai Raya Dalam, Muh Holil, di Sungai Raya, Kamis (17/8/2023).

Baca Juga

Dirinya menyampaikan rasa terima kasih atas kerja keras tim gabungan yang telah membantu memadamkan api di komplek Mega Mas II. Berkat kerja cepat tim gabungan, api berhasil dikuasai pada Rabu malam.

Menurutnya, keterbatasan akses air terkait lokasi parit yang berada di depan komplek dan jarak antara parit dengan perumahan Mega Mas II yang sekitar 1 kilometer, menjadi tantangan utama.

Muh Holil mengemukakan bahwa batas parit antara Desa Parit Baru dan Parit Haji Muksin II Desa Sungai Raya Dalam sudah mendapat perhatian dengan dilakukan ekskavasi. Namun, ia mengajukan permohonan kepada Dinas PUPR untuk melakukan pembukaan dan penutupan bendungan, meski hingga saat ini belum ada kepastian dari dinas terkait.

Harapan Muh Holil adalah agar inisiatif yang diambil oleh warga komplek Mega Mas ini bisa menjadi contoh bagi Dinas PUPR Kabupaten Kubu Raya. Dengan demikian, dalam situasi bencana seperti kebakaran, upaya pemadaman dapat berlangsung lebih efisien.

"Jika pembukaan dan penutupan bendungan dapat terlaksana, Insya Allah, proses pemadaman api akan berjalan lebih singkat karena petugas tidak perlu lagi menggunakan selang panjang untuk mengambil air dari parit di depan komplek," uja rnya.

Di tempat yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menegaskan bahwa luasnya lahan gambut dan keterbatasan pasokan air di komplek Mega Mas II memerlukan langkah tegas dari pihak terkait. Ia mendorong kepala desa dan Ketua RT untuk mengambil inisiatif mendirikan kolam-kolam kecil guna menampung air.

"Ke depannya, saya meminta agar desa dan RT proaktif dalam membangun kolam penampungan air. Hal ini akan sangat membantu ketika musibah kebakaran kembali melanda, sehingga respon pemadaman dapat dilakukan lebih cepat," kata Muda.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement