Senin 21 Aug 2023 11:30 WIB

Transportasi Sumbang 60 Persen Polusi, ESDM Awasi Industri yang Pakai Batu Bara

ESDM juga terus dorong warga gunakan kendaraan listrik.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Lida Puspaningtyas
Suasana kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (18/8/2023). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan uji coba kebijakan work from home (WFH) 50 persen bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov DKI Jakarta dimulai 21 Agustus 2023 untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara serta memberikan kenyamanan saat KTT ASEAN berlangsung di Jakarta.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Suasana kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (18/8/2023). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan uji coba kebijakan work from home (WFH) 50 persen bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov DKI Jakarta dimulai 21 Agustus 2023 untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara serta memberikan kenyamanan saat KTT ASEAN berlangsung di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan sektor transportasi menyumbang polusi udara hingga 60 persen. Di tengah meningkatnya polusi di sekitaran Jakarta, masyarakat pun diimbau untuk menggunakan masker demi terhindari dari beragam penyakit akibat polusi. 

“Sekitar 60 persen (sumbangan polusi transportasi) terutama di jam sibuk. Saya imbau anda semua di jam sibuk sore hingga malam hari gunakan masker,” kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda, di Jakarta, Ahad (20/8/2023). 

Baca Juga

Yudo juga mengingatkan bagi penduduk yang memiliki keluarga, terutama bayi untuk menjaga betul agar tak tercemar polusi udara di lingkungan rumah. 

Mengutip IQAir, indeks kualitas udara di Jakarta hingga Senin (21/8/2023) pukul 11.00 WIB masuk dalam kategori tidak sehat. Di mana, tingkat konsentrasi polusi udara PM 2,5 di Jakarta mencapai 155. Level tersebut tercatat 12,7 kali lipat lebih tinggi dari ambang batas yang ditetapkan WHO. 

Sementara polusi udara tengah meningkat, pemerintah terus mendorong konversi motor listrik lewat program subsidi sebesar Rp 7 juta per unit. Sementara ini, pihaknya fokus agar rantai pasok motor listrik bisa semakin bertambah sehingga memudahkan masyarakat yang ingin melakukan konversi. 

“Target (konversi) 50 ribu unit kita masih cukup yakin. Kami lagi lakukan upaya percepatan. Ini masih awal, kita genjot di paruh kedua,” ujarnya. 

Di sisi lain, Yudo menambahkan, Kementerian ESDM siap melakukan sejumlah pengetatan di sektor industri yang masih memakai pembangkit listrik batu bara sendiri.

“Kita akan minta mereka gunakan listrik dari PLN, tentunya PLN juga diminta untuk menerapkan standar sesuai yang diminta industri,” kata dia. 

Sementara itu, Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra menuturkan, PLN IP mendukung penuh program PLN yang senantiasa menyambut industri yang hendak beralih menggunakan listrik PLN yang operasionalnya lebih efisien dan emisinya lebih rendah serta termonitor secara real time. 

Hingga saat ini, terdapat 12 captive power dengan daya sebesar 224 MW di Jakarta, Banten dan Jabar yang telah beralih menggunakan listrik dari PLN.

"Upaya PLN IP ini dilakukan guna turut menurunkan emisi dari sektor industri, sehingga para pelaku industri dapat lebih fokus ke bisnisnya karena PLN IP yang siapkan listriknya," kata Edwin. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement