Senin 21 Aug 2023 17:15 WIB

Menkominfo Ingatkan Masyarakat Waspadai Panggilan Telepon dengan Nomor Negara Asing

Operator judi online dan pinjol sekarang menggunakan nomor operator seluler asing.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi (tengah)
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyampaikan langkah mudah mengenali dugaan penipuan digital yakni penggunaan nomor-nomor negara asing. Karena itu, jika ada yang menghubungi bukan menggunakan nomor Indonesia maka masyarakat perlu waspada.

"Patut dicurigai, niatnya. Apa pun niatnya, mau nipu mau apa klo ada nomor asing, karena kalau sudah nomor Indonesia itu bisa dilacak terdata dengan baik oleh operator seluler," ujar Budi Arie  dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 bertajuk Melawan Kejahatan Keuangan Berbasis Digital, Senin (21/8/2023).

Baca Juga

Budi mengatakan, Kementerian Kominfo juga sudah berkoordinasi dengan operator seluler untuk meningkatkan pengawasan dan penggunaan nomor-nomor yang jelas peruntukannya. Sehingga, nomor-nomor di masing-masing operator telekomunikasi bisa diminimalisasi bukan untuk kejahatan.

"Saya sudah bilang ke operator seluler, ini judi-judi (online) jangan pakai nomor Indonesia lagi, promosinya pakai nomor-nomor asing sekarang, sudah nggak pakai nomor Indonesia. Karena kita sudah kepung, nggak boleh," ujarnya.

Karena itu, ke depan pemerintah juga berencana mengetatkan penggunaan nomor pribadi ini agar tidak digunakan oleh pinjaman online (pinjol) ilegal.

 

"Sekarang tinggal pinjol-pinjol ini tapi saya yakin akan bilang ke operator seluler, tolong nomor-nomor harus diperhatikan, itu nanti bisa kita kepung. Yang pasti promosi judi sekarang pakai nomor luar, kalau judi udh kita kepung nanti pinjol akan kita kepung juga," ujarnya.

Ketua Relawan Projo ini mengatakan, di tengah kemajuan teknologi digital maka semakin canggih juga kejahatan di dunia siber. "Makanya ini semakin canggih, jadi antara penjaga dan pelakunya saling balap-balapan juga. Saya imbau ke operator seluler agar nomor-nomor seluler kita tidak dipakai atau dimanfaatkan (tidak jelas), harus jelas pengunaannya tidak dipakai (penipuan)," ujarnya.

 

"Kemudian untuk masyarakat kalau ada nomor asing jangan (dilayani) itu pasti terindikasi penipuan. sebenernya mendidik masyarakat atau memberikan informasi  kepada masyarakat harus menggunakan cara-cara lebih mudah dan gampang dimengerti," ujarnya, menambahkan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement