Senin 21 Aug 2023 17:34 WIB

Wacana Baru dari PDIP, Bergabungnya Ganjar dan Anies dalam Satu Kekuatan

PDIP enggan meremehkan elektabilitas Anies Baswedan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar, Antara/ Red: Andri Saubani
Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
Foto: Youtube
Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah sangat bersyukur elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) kembali meningkat dalam survei Litbang Kompas. Menurutnya, kerja segenap kader PDIP berhasil diterima oleh rakyat.

Ia juga enggan meremehkan elektabilitas bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan. Bahkan, tak segan ia membayangkan jika Ganjar dan Anies dapat bersatu menjadi satu kekuatan.

Baca Juga

"Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan, beliau dengan Ganjar adalah sosok calon pemimpin yang cerdas. Keduanya sama sama dalam satu almamater, kampus terhebat di Indonesia, yakni Universitas Gadjah Mada," ujar Said lewat keterangannya, Senin (21/8/2023).

"Apalagi jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan. Sama-sama masih muda, cerdas, dan enerjik," sambungnya.

PDIP akan terus bekerja keras mengambil hati rakyat, serta mengajak hadirnya kompetisi sehat dengan beradu rekam jejak, dan gagasan. Perjuangan tersebut akan dilakukan bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

"Walaupun unggul dengan Mas Anies, kami tidak merasa jemawa, apalagi jika Ganjar harus head to head dengan Pak Prabowo masih kalah tipis. Tentu ini akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki strategi pemenangan buat Ganjar Pranowo," ujar Said.

Diketahui, bakal capres dari PDIP unggul dari Anies dalam survei head to head capres Litbang Kompas. Ganjar dipilih oleh 60,1 persen responden, sedangkan Anies meraih 39,9 persen dalam survei periode Agustus 2023.

Survei Litbang Kompas dilakukan secara periodik melalui wawancara tatap muka yang dimulai 27 Juli hingga 7 Agustus 2023. Responden dalam survei ini sebanyak 1.364 orang, yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan bertingkat di 38 provinsi se-Indonesia. Adapun tingkat kepercayaannya sebesar 95 persen dengan margin of error sekira 2,65 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement