REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Vokalis Band Wali, Farhan Zainal Muttaqin atau yang lebih dikenal Faank mendapat kesempatan bertanya dengan Sayyidil Habib Umar bin Hafidz dalam rangkaian Rihlah Habib Umar Indonesia 2023 di Jakarta.
Dalam salah satu majelis, Faank terlihat cukup fasih dalam mengajukan pertanyaan menggunakan bahasa Arab.
Di awal pertanyaannya, Faank mengucapkan selamat datang kepada Habib Umar atas kunjungannya ke Indonesia kali ini. “Marhaban ya habib marhab ya habib, ahlan wa sahlan,” ujar Faank dengan suara terharu.
Dengan tetap menggunakan bahasa Arab, Faank kemudian menyampaikan bahwa anaknya sekarang sedang menuntut ilmu di Tarim, sebuah kota kecil yang terletak di Provinsi Hadramaut, Yaman. Dia pun berharap anaknya bisa belajar langsung kepada Habib Umar di Darul Musthofa Hadramaut.
Nitizen pun merasa kagum dengan Faank yang ternyata fasih menggunakan bahasa Arab. “Seorang artis religi, di akhir kariernya memperdalam ilmu agama, bertanya pun menggunakan bahasa Arab, ma sya Allah,” komentar salah nitizen dikutip di video yang diunggah kanal Youtube Nabawi TV pada Senin (21/8/2023).
Namun, pembaca acara Irfan Hakim mengaku tidak mengerti dengan pertanyaan Faank. Karena itu, murid Habib Umar yang kini menjadi ulama di Indonesia, Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan kemudian membantu menerjemahkannya.
Karena jamaah tidak mengerti, akhirnya Faank pun melanjutkan pertanyaannya dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Faank bertanya, “Ya Habib, kami ini entertainer yang mungkin dekat sekali dengan kemaksiatan, dengan dosa. Mungkin sebagian kami juga banyak yang berangkat umroh, banyak yang bisa berangkat haji. Setelah umroh kami merasa seperti malaikat, tapi sepekan dua pekan setelah itu rasanya malaikat itu hilang sama sekali ya habib. Terus bagaimana kami untuk me-manage supaya iman kami ini, kalau pun berkurang jangan berkurang banget ya habib, bagaimana cara me-managenya?”.
Selain itu, Faank juga mengungkapkan bahwa kedatangan Habib Umar ke Indonesia menambah kecintaannya kepada Rasulullah SAW. Karena itu, dia meminta kepada Habib Umar agar bisa me-manage imannya.
“Dengan datangnya habib ke sini, ini menambah kecintaan kami kepada Rasulullah. Berikan kami amalan atau cara bagaimana kami memanage iman kami ya habib, syukran ya habib,” kata Faank.
“Satu lagi. Kalau boleh, habib jangan tahun sekali datang ke sini, tapi kalau boleh habib datang setiap hari ke kami ya habib, nahnu nuhibbukum ya habib,” tutupnya.
Dalam menjawab pertanyaan Faank tersebut, Habib Umar pun berpesan agar Faank tidak pernah menyetujui dengan yang namanya kemaksiatan.
“Kita jangan pernah menyetujui suatu kemaksiatan, dan jangan pernah ridha akan suatau kemaksiatan pada diri kita ataupun pada orang lain,” ujar Habib Umar.
Baca juga: 10 Makanan yang Diharamkan dalam Islam dan Dalil Larangannya
Sebaliknya, menurut Habib Umar, Faank sebagai musisi harus sebisa mungkin membimbing atau merangkul orang lain untuk lebih dekat kepada Allah SWT dan menempuh jalan hidayah dan tertarik kepada kebaikan.
“Dan mana kala engkau bisa menarik seseorang untuk melakukan kebaikan-kebaikan tersebut, niatkan apa yang kita lakukan di dalam profesi kita itu menjembatani, sebagai media untuk berdakwah di jalan Allah SWT,” ucap Habib Umar.
“Apabila kita dalam posisi kita bisa melakukan itu, keberadaan di tengah-tengah mereka bisa menjadi dakwah untuk mengajak orang untuk menjadi lebih baik, maka alhamdulillah. Tapi kalau tidak bisa malah kita terbawa menjadi insan yang lebih buruk, maka hendaknya kita menghendari situasi-situasi yang demikian,” jelas Habib Umar.