REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Balap MotoGP selalu meninggalkan kisah menarik disetiap seri pun Grand Prix. Tak terkecuali saat Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo berebut gelar juara pada musim 2015 silam.
Valentino Rossi pensiun dari dunia balap dengan torehan sembilan gelar juara dunia. Kurang satu lagi untuk bisa menggenapi pencapaian luar biasa dalam karier panjangnya.
Bisa dikatakan bahwa kesempatan terbesar the Doctor meraih gelar ke-10 itu hadir pada gelaran MotoGP 2015, yang berjalan penuh drama. Saat itu Rossi harus puas menyudahi musim di posisi kedua, di bawah rekan setim Jorge Lorenzo.
Namun, ada kisah yang tentunya kerap melekat dari isi kepala para pencinta balap cepat roda dua di dunia, khususnya masyarakat Indonesia.
Perjalanan MotoGP 2015 memang sangat penuh intrik. Berawal dari Argentina 2015 pertengahan April seri ketiga pada musim tersebut.
Kala itu Rossi bersaing dengan Marquez untuk memperebutkan posisi terdepan. Alhasil, the Baby Alien terpaksa terjatuh, crash pertamanya di 2015 dan tak finis. Rossi melesat untuk meraih kemenangan keduanya di MotoGP 2015.
Pada MotoGP Assen, Belanda, Rossi dan Marquez kembali memanas. Kali ini senggolan itu bikin Rossi meluncur keluar lintasan dan Marquez tetap di jalur.
Akan tetapi, pada momen itu Rossi berhasil finis duluan karena dengan keluar lintasan malah melewati rute yang lebih pendek daripada Marquez.
Momen-momen panas berlanjut ke MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang. Rossi menuding Marquez, yang sudah tersingkir dari persaingan juara dunia, jadi 'pelayan' Lorenzo dan berupaya membantu langkah sang kompatriot ke takhta juara. Alias merintangi usaha Rossifumi mengejar gelar ke-10.
Pernyataan sengit dari Rossi itu lantas bikin balapan di Sepang jadi sedemikian panas. Baru di lap-lap awal, Marquez dan Rossi sudah berduel sedemikian sengit hingga berujung pada momen pun insiden tak terlupakan 'Sepang Clash' dengan Rossi diklaim menendang Marquez sampai jatuh.
Pada momen pamungkas MotoGP 2015 yang merupakan balapan penentu gelar di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, jadi awal mula Jorge Lorenzo mendapat julukan 'Yang Mulia Paduka Lorenzo' bagi sebagian pencinta balap motor di Indonesia.
Bahkan gelar 'Paduka' lebih populer daripada julukan Lorenzo yang mendunia, X-Fuera. Saat itu, rider asal Spanyol tengah memimpin jalannya balapan dan diikuti oleh dua pembalap tim Repsol Honda Marquez serta Dani Pedrosa di belakangnya.
Lucunya, kedua rider Repsol Honda hanya membuntuti Lorenzo...