Kamis 24 Aug 2023 16:19 WIB

Empat Hari Terombang-ambing di Laut, Tiga Nelayan Selamat Berbekal Sebungkus Mi Instan

Tiga nelayan itu berusaha menyelamatkan diri dengan berenang menggunakan alat bantu

Tim SAR menyelamatkan nelayan tenggelam (ilustrasi).
Foto: Dokumen.
Tim SAR menyelamatkan nelayan tenggelam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tiga nelayan asal Pemalang, Jawa Tengah, diselamatkan setelah sekitar empat hari terombang-ambing di laut karena kapal mereka mengalami kebocoran.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang Heru Suhartanto menyampaikan bahwa ketiga nelayan itu berusaha menyelamatkan diri dengan berenang menggunakan alat bantu Dampra dan papan setelah kapal yang mereka tumpangi mengalami kebocoran.

Baca Juga

"Mereka berenang dari perairan Tanjung Jati, Kabupaten Jepara, ke arah barat sampai dengan perairan Asemdoyong, Kabupaten Pemalang, sampai akhirnya bisa diselamatkan nelayan dan langsung dibawa pulang pagi ini," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers Kantor Pencarian dan Pertolongan di Semarang, Kamis.

"Ketiga nelayan selama di laut bisa bertahan karena memakan satu mi instan dan satu botol air minum layak konsumsi di tengah laut," katanya menambahkan.

Ia mengatakan bahwa ketiga nelayan tersebut berusaha berenang dari perairan Tanjung Jati sampai ke perairan Asemdoyong, yang jaraknya sekitar 85 mil laut, dengan membawa senter dan dokumen berharga.

Kapal Motor (KM) Udang Sari 1 yang membawa ketiga nelayan tersebut pada Minggu (20/8) berangkat dari pelabuhan Juwana untuk mencari ikan, tetapi setelah sampai di perairan Tanjung Jati kapal tersebut bermasalah.

Pada pukul 17.35 WIB, Krisardi selaku kapten kapal mengabari agen pemilik bahwa kapal mengalami kebocoran. Tim SAR kemudian diberangkatkan dari pantai Kartini menuju ke perairan Tanjung Jati untuk membantu mereka.

Setelah kejadian nahas yang menimpa nelayan bernama Krisardi (21), Tanto Prasetyo (46), dan Mokhamad Fatkhuri (50) dari Desa Kendaldoyong, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Heru mengimbau para nelayan memakai alat keselamatan saat melaut.

"Yang beraktivitas di laut untuk memakai alat keselamatan semoga kejadian ini tidak terulang kembali," katanya

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement