REPUBLIKA.CO.ID, JAIPUR -- Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan memberikan pidato sambutan dalam acara pembukaan G20 Trade and Investment Ministers’ Meeting (G20 TIMM) di Jaipur, India, Kamis (25/8/2023). Di hadapan para mendag dari negara-negara dengan perekonomian terkuat dunia, Ketua Umum PAN itu ajak bersama-sama menentukan arah kebijakan dalam mengatasi tantangan dunia.
“Hari ini, kita bersama akan menentukan arah kebijakan dalam mengatasi berbagai tentangan dunia, termasuk instabilitas dan perubahan iklim. Kita harus bersama-sama memperjuangkan kesejahteraan rakyat kita masing-masing, kesejahteraan yang berkeadilan dan pertumbuhan ekonomi yang stabil.” Kata Zulhas, disambut tepuk tangan hadirin.
Zulhas mengapresiasi kesiapan India untuk mengemban Presidensi G20, setelah Indonesia. Ia memujia kinerja Mendag India Piyush Goyal yang memberikan sambutan dan pelayanan yang istimewa kepada para delegasi G20. Zulhas menyinggung pula posisi Indonesia yang saat ini fokus pada Keketuaan ASEAN setelah sebelumnya berhasil menggelar event G20 di Bali tahun lalu.
“Kita harus memanfaatkan momentum yang dibangun oleh Presidensi G20, serta posisi Indonesia di Keketuaan ASEAN. Indonesia siap bekerja sama dengan India sebagai Presidensi G20 tahun ini, dan juga dengan seluruh anggota G20 untuk menjembatani kolaborasi antara ASEAN dan G20, dalam rangka mendorong sistem perdagangan multilateral yang adil, inklusif, dan non-diskriminatif, serta memfasilitasi perdagangan dan investasi yang lebih inklusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan,” ujar Ketum PAN itu.
Dalam pidato sambutannya, Mendag Zulhas juga menyinggung rencana Konferensi Tingkat Tinggi di New Delhi September mendatang yang akan dihadiri para kepala negara. Ia berpesan agar G20 TIMM ini menghasilkan kesepakatan dan dokumen perjanjian yang menguntungkan semua pihak.
“Saya harap diskusi kita hari ini dapat memastikan keberlanjutan komitmen-komitmen kuat yang telah dibangun,” katanya.