Jumat 25 Aug 2023 22:22 WIB

Pemkot Bandung Bentuk Satgas Penanganan Kedaruratan Sampah

Jangan sampai sampah-sampah itu menumpuk di pinggir jalan.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Petugas menarik gerobak sampah di Ciroyom, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/8/2023). Penumpukan sampah tersebut imbas dari penutupan sementara TPA Sarimukti akibat kebakaran yang hingga saat ini belum berhasil dipadamkan.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas menarik gerobak sampah di Ciroyom, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/8/2023). Penumpukan sampah tersebut imbas dari penutupan sementara TPA Sarimukti akibat kebakaran yang hingga saat ini belum berhasil dipadamkan.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG—Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengupayakan akselerasi penanganan sampah pasca kebakaran TPA Sarimukti, salah satunya dengan membentuk Satgas Kedaruratan Sampah. Hal itu disampaikan Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna usai menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Sampah di Balai Kota, Jumat 25 Agustus 2023.

“Gubernur sudah menerbitkan SK, bahwa Bandung Raya dinyatakan darurat sampah per tanggal 24 (Agustus). Oleh karena itu, kami akan mengeluarkan Keputusan Plh. Wali Kota yang berkaitan dengan penggunaan BTT (biaya tak terduga) karena beririsan dengan penggunaan anggaran dan lain sebagainya. Selain itu, kami akan merancang Satgas Kedaruratan Sampah, yang Insyaallah hari Senin sudah selesai,” kata Ema, Jumat (25/8/2023). 

Baca Juga

"Anggaran BTT itu mutlak harus dalam kondisi kedaruratan. Seperti saat ini, kita sama-sama tidak menduga bahwa akan terjadi bencana di TPA Sarimukti,” tambahnya.

Terkait pembentukan Satgas Penanganan Kedaruratan Sampah, Ema menerangkan, Pemkot Bandung berkaca pada kesuksesan penanganan pandemi Covid-19, di mana pada saat itu dibentuk satgas. Adapun Satgas Penanganan Kedaruratan Sampah ini nantinya akan berisi jajaran dari Pemkot Bandung dan juga Forkopimda Kota Bandung.

Di sisi lain, Ema juga menyampaikan, informasi saat ini 95 persen Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Bandung dalam kondisi overload. Meski begitu, Pemkot Bandung terus mengupayakan penanganan, salah satunya melalui pola substitusi.

Sementara itu, kondisi terbaru penanganan kebakaran di TPA Sarimukti masih berlangsung. Sumber api yang diduga berasal dari gas metana tersebut masih berupaya dipadamkan dengan beberapa cara, di antaranya manajemen cuaca dan water bombing.

“Arahan dari Pak Gubernur juga, memang TPA Sarimukti belum bisa digunakan sampai dengan waktu yang belum bisa ditentukan,” kata dia. 

Meski begitu, dia berharap upaya pemadaman TPA Sarimukti ini bisa berjalan efektif sehingga mulai Senin (28/8) nanti, 98 dari 241 ritase truk sampah di Kota Bandung bisa mengakses TPA Sarimukti. 98 ritase truk sampah ini merupakan kuota untuk Pemkot Bandung dapat mengakses pembuangan sampah ke TPA Sarimukti pasca kebakaran setelah diterapkannya pengurangan kouta ritase sampah harian. 

“Nah, tetapi masih ada lebih dari seratus truk yang belum bisa mengangkut sampah ke sana,” ucapnya. 

Berdasarkan situasi tersebut, Ema memohon kepada masyarakat Kota Bandung untuk berkolaborasi menangani masalah sampah secara bersama-sama. Salah satunya dengan menerapkan program Kang Pisman di rumah masing-masing.

“Kami mohon kepada masyarakat untuk sama-sama bijak. Kita tahan dulu sampah sampai Ahad, dan semoga hari Senin, ini (proses pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti) bisa perlahan normal kembali,” kata Ema.

“Jangan sampai sampah-sampah itu menumpuk di pinggir jalan. Jangan sampai psikologis kita terganggu karena ini,” pesan Ema. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement