Sabtu 26 Aug 2023 07:43 WIB

Kaki Anak Alami Kelainan, Segera Periksa ke Dokter

Clubfoot adalah kelainan pada bentuk kaki bayi di mana kaki bengkok ke dalam.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Ada berbagai masalah tulang pada anak- anak, antara lain risiko trauma (cedera) dan patah tulang, kelainan tulang X dan O dan skoliosis./ilustrasi
Foto: Unsplash
Ada berbagai masalah tulang pada anak- anak, antara lain risiko trauma (cedera) dan patah tulang, kelainan tulang X dan O dan skoliosis./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Masalah tulang tidak hanya dihadapi oleh orang dewasa. Tapi juga oleh anak-anak. Apa saja masalah tulang pada anak?

Dokter Spesialis Orthopedi, Konsultan Pediatrik Eka Hospital BSD, dr Patar Parmonangan Oppusunggu, SpOT (K) mengungkapkan berbagai masalah tulang pada anak- anak, antara lain risiko trauma (cedera) dan patah tulang, kelainan tulang X dan O dan skoliosis.

Baca Juga

Kelainan tulang pada kaki anak dibagi menjadi dua kategori, yaitu pertama kelainan pada saat lahir. Kedua, kelainan yang berhubungan dengan pertumbuhan. Penyebabnya bisa karena berat badan, kebiasaan, atau karena penyakit lain yang menyebabkan kelainan tersebut menjadi terbentuk. 

"Salah satu kelainan pada saat lahir adalah clubfoot yaitu kelainan pada bentuk kaki bayi di mana kaki bengkok ke dalam seperti terkilir," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (26/8/2023).

Dokter Patar mengatakan clubfoot membutuhkan penanganan sesegera mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 

Penyebab kelainan tulang dalam kandungan sendiri berkaitan erat dengan nutrisi yaitu kekurangan asam folat bisa menggangu pembentukan saraf tulag belakang yang pada akhirnya akan mempengaruhi perkembangan kaki di dalam rahim. 

Beberapa penelitian menyebutkan, panggul ibu yang relatif sempit bisa mnyebabkan beberapa kelainan seperti clubfoot dan developmental dysplasia of the hip (DDH) yaitu suatu kondisi dimana sendi bola dan songket pinggul tidak terbentuk dengan benar pada bayi dan anak kecil. Secara anatomi, panggul ibu yang sempit memiliki risiko menimbulkan beberapa kelainan perkembangan bayi dalam rahim.

Kelainan tulang yang tidak ditangani bisa membuat tulang anak tumbuh dengan tidak maksimal sehingga menyebabkan kecacatan yang membatasi mereka dalam beraktivitas dan menurunkan kualitas hidup mereka. Mungkin belum terlihat pada saat mereka masih kecil, namun keterbatasan mereka dalam bergerak bisa membuat mereka kesulitan untuk memilih hobi hingga pekerjaan yang cocok untuk mereka saat dewasa nanti. Ini bisa membuat mereka harus menahan diri untuk bisa melakukan hal-hal yang sebenarnya mereka ingin lakukan.

Selain faktor keterbatasan, kelainan tulang juga berisiko untuk mempengaruhi kondisi psikologis si kecil, terutama saat mereka mulai menginjak usia sekolah. "Kelainan tulang dapat menyebabkan si kecil tumbuh dengan bentuk postur tubuh yang buruk, ini bisa membuat mereka menganggap memiliki bentuk tubuh yang berbeda dengan anak lainnya, sehingga menyebabkan berkurangnya rasa percaya diri dan pada akhirnya berimbas ke masalah kesehatan mental lainnya," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement