Sabtu 26 Aug 2023 15:39 WIB

Puluhan Warga Bojonegoro Terima Manfaat Program Insentif Cakap Nikah

Persyaratan yang disiapkan untuk program ini tidak rumit.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Menikah
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Menikah

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Sebanyak 40 orang di Kabupaten Bojonegoro sudah menerima manfaat dari program Insentif Cakap Nikah bagi calon pengantin. Hal ini berarti program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro tersebut telah dirasakan masyarakat setempat.

Berdasarkan data hingga Kamis (24/8/2023), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bojonegoro mengajukan usulan lagi untuk 39 orang yang telah terverifikasi. Dalam hal ini baik masyarakat tang mengajukan di tingkat kecamatan maupun tingkat Kabupaten.

Salah satu penerima manfaat Program Insentif Cakap Nikah, Diah Sofi Lolita Sari mengaku sangat berterima kasih atas program tersebut. "Karena dapat membantu biaya maupun kebutuhan saya," jelas perempuan disapa Lita ini dalam keterangan resmi.

Perempuan usia 20 tahun asal Desa Mori, Kecamatan Trucuk ini menceritakan pengalamannya dalam proses pengajuan. Lita mengurus beberapa berkas untuk melengkapi persyaratan dengan pergi ke KUA untuk meminta legalisir fotocopy buku nikah. Kemudian berlanjut di kecamatan untuk melengkapi beberapa syarat yang tertulis. 

Menurut dia, persyaratan yang disiapkan untuk program ini tidak rumit selama telah dipersiapkan sejak awal. Adapun insentif yang dia dapatkan sebesar Rp 2,5 juta. 

Lita berharap, program ini terus berlanjut ke depannya. "Dan semoga selalu bermanfaat dan dapat membantu masyarakat yang ingin menikah agar dapat membantu biaya nikah," jelasnya.

Sementara itu, Kepala DP3AKB Kabupaten Bojonegoro Heru Sugiharto menjelaskan, Program Insentif Cakap Nikah dapat dirasakan dan memberi manfaat bagi masyarakat Kabupaten Bojonegoro. Pihaknya mengupayakan maksimal dengan mekanismenya menyesuaikan dengan regulasi. 

Menurut dia, program ini menjadi pelopor di Indonesia yang mendukung upaya penurunan angka perkawinan anak. Kemudian juga bagian untuk pencegahan stunting pada usia perkawinan usia yang matang. Sebab itu, dia meyakini program ini memiliki tujuan yang mulia.

Animo warga terhadap program ini juga sudah terbukti dengan baik. "Per Rabu (23/8/2023), data pengajuan yang terhimpun sebanyak 877 orang," kata dia menambahkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement