REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta, warga yang terdampak kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sarimukti mengungsi. Ridwan Kamil pun meminta, pemerintah Kabupaten Bandung Barat sigap dalam melakukan menangan.
Ridwan Kamil mengatakan, imbauan untuk mengungsi sendiri sudah beberapa hari lalu disampaikan pada Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan Chova. Seharusnya, imbauan tersebut bisa segera ditindaklanjuti.
"Saya sudah menghimbau Pak Hengky untuk mengantisipasi apakah masyarakatnya mengungsi dulu atau memakai bantuan masker, lihat sesuai sikon di masyarakat dan tidak ada yang tidak terdampak ini terdampak semua," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Sabtu (26/8/2023).
Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, masyarakat yang terkena dampak kebakaran TPA Sarimukti belum mengungsi. Sejumlah warga masih menetap di kediamannya.
"Sejauh ini masyarakat terdampak asap, namun belum ada pengungsian, untuk itu BPBD secara prefentif akan mencari lokasi yang tepat sekiranya memang perlu adanya evakuasi masyarakat terdampak," katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan BPBD Jabar, Bambang Imanudin mengatakan, dampak kebulan asap dari peristiwa kebakaran TPA Sarimukti sudah sampai ke tiga desa yang ada di Kabupaten Bandung Barat.
"Iya ini berdampak, jadi asap ini sudah berdampak ke 3 desa yaitu Rajamandala, Mandalasari, dan Cipatat dengan 3.000 - 12.000 orang yang terdampak asap ini," ujar Bambang
Berdasarkan perkembangan terbaru, Bambang menjelaskan, sudah ada 9 unit kendaraan pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi untuk memberhentikan kabaran api. Koordinasi dengan pemerintah daerah di Bandung Raya juga dilakukan.