REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Setan sangat bergembira ketika dapat menjerumuskan manusia pada kebinasaan. Maka manusia yang mengikuti bujuk rayu setan akan celaka di dunia dan di akhirat.
Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam kitab Bidayat al-Hidayah menjelaskan tentang perkara-perkara yang dilakukan manusia dan itu membuat setan sangat bersukaria.
Yakni, setan akan bersukaria manakala seorang hamba disibukan dengan perbuatan-perbuatan yang merusak agamanya sendiri. Maksudnya orang tersebut hanyut dalam perbuatan-perbuatan yang membuatnya meninggalkan ajaran-ajaran agama.
Dalam konteks kebiasaan orang-orang pada zaman ini, misalnya asyik bermain media sosial, game dan lainnya sampai melalaikan sholat. Maka perbuatan ini termasuk dari merusak agamanya sendiri dan membuat setan senang.
Selain itu, perbuatan yang membuat setan bersukaria adalah ketika seorang hamba dengan mudahnya menyakiti orang lain baik dengan lisannya atau perbuatannya.
Oleh karena itu, hendaknya seorang hamba jangan mencaci, memaki, dan menghina, orang lain karena itu termasuk perbuatan-perbuatan yang membuat setan bersukaria.
Maka itu, bila ada orang yang suka merusak agamanya sendiri dan menyakiti orang lain, inilah termasuk dari golongan orang-orang yang celaka.
وما بعدها فهي من مراتع الشياطين ، وذلك بأن تشتغل بمايهدم دينك ، أو تؤذي عبدا من عباد الله تعالى ، فهذه رتبة الهالكين ، فإياك أن تكون في هذه الطبقة
Artinya: "Dan perkara setelahnya yaitu dari membuat sukaria para setan, dan itu dengan engkau disibukkan dengan perkara yang bisa merusak agamamu. Atau engkau menyakiti hamba di antara hamba Allah ta'ala. Maka ini adalah derajatnya orang-orang yang akan celaka. Awas jangan sampai engaku ada di dalam tingkatan ini." (Lihat kitab Bidayat al-Hidayah halaman 114 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut).
Musuh terbesar manusia
Setan merupakan musuh terbesar umat manusia. Setan masuk ke dalam hati setiap orang, apakah dia seorang mukmin atau pun kafir. Setan terus melakukan upaya untuk membawa hasutan, keburukan, dan kejahatan ke dalam dada manusia
Baca juga: Cerita Mantan Menkes Lolos dari Maut, Kamar yang Disiapkan untuknya Ditembaki Israel
Setan juga memiliki pengaruh yang besar pada seseorang yang jauh dari Allah SWT. Bagi mereka yang hatinya tidak beriman, membuat seseorang tenggelam dalam dosa dan dosa besar, serta menjauhkannya dari semua yang baik.
Sementara bagi orang beriman, setan kesulitan untuk membujuknya terjerumus ke dalam dosa. Allah SWT berfirman:
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ* إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ* قَالَ هَٰذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيمٌ* إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِيينَ
"Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka. Dia (Allah) berfirman, "Ini adalah jalan yang lurus (menuju) kepada-Ku". Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak kuasa atas hamba-hambaKu, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang yang sesat." (QS Al Hijr ayat 39-42).