Senin 28 Aug 2023 13:55 WIB

135 TPS Kota Bandung Overload, Pemkot Bandung Kejar Pengunaan TPA Darurat di Citatah

Ema segera menemui TNI AD untuk menjajaki penggunaan lahan aset TNI di Citatah.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agus raharjo
Antrean sampah di TPS Pagarsih, Kota Bandung masih mengular akibat tidak dapat terangkut ke TPa Sarimukti yang ditutup sementara, Senin (28/8/2023). Sampah pun menumpuk di beberapa ruas jalan di Kota Bandung.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Antrean sampah di TPS Pagarsih, Kota Bandung masih mengular akibat tidak dapat terangkut ke TPa Sarimukti yang ditutup sementara, Senin (28/8/2023). Sampah pun menumpuk di beberapa ruas jalan di Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengaku sampah telah memenuhi kapasitas seluruh tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Bandung. Jumlah TPS di Kota Bandung  sebanyak 135 tempat. Penuhnya kapasitas penampungan ini membuat banyak TPS yang memutuskan untuk tutup sementara.

"Kota bandung sudah sepekan ini tidak bisa mengirim sampah ke TPA Sarimukti, jadi di 135 TPS di Kota Bandung semuanya sudah overload," kata Ema saat menghadiri acara aktivasi Microlibrary Pelita Aksi KPK di Alun-alun Bandung, Senin (28/8/2023).

Baca Juga

Ema mengatakan, jika sebelumnya Pemkot Bandung masih dapat mengupayakan pola substitusi dengan mengalihkan penumpukan sampah ke TPS yang memiliki kapasitas lebih besar. Namun kini upaya tersebut sudah tidak efektif lagi. Dia mengatakan, TPS Babakan Siliwangi yang sebelumnya dijadikan tujuan substitusi sampah, saat ini juga terancam overload, begitu juga TPS besar lain seperti Tegalega dan Astanaanyar.

"(Kapasitas penampungan sampah) Masih ada sedikit-sedikit lah yang di babakan Siliwangi, tapi saya pikir hanya tinggal 10 persen lagi, kalau terus tambah mungkin itu akan overload juga," kata Ema.  

"Kemudian yang di Tegalega juga di Astana Anyar itu tempatnya sempit kalau menurut saya tidak mungkin," tutur Ema menambahkan.

Ema menerangkan, upaya yang saat ini tengah diperjuangkan Pemkot Bandung adalah dengan mencari lahan yang bisa dijadikan alternatif tujuan pembuangan. Dia mengaku akan segera menemui TNI AD untuk menjajaki penggunaan lahan aset TNI di Citatah, Kabupaten Bandung Barat sebagai alternatif tempat pembuangan akhir (TPA) darurat.

"Besok kami akan menghadap Komandan Pusenkap karna kita tahu TNI yang dikelola oleh Pusenkap ini punya lahan yang di daerah Padalarang Citatah," tegas Ema.

Ema juga menyebut akan menyiapkan berbagai persyaratan termasuk kompensasi sesuai regulasi yang ditetapkan. Menurutnya, jika pengajuan penggunaan sementara lahan TNI di Citatah ini disetujui, maka Pemkot Bandung dapat menggunakan dana BTT (Belanja Tidak Terduga), merujuk pada tingkat urgensi dan kondisi kedaruratan sampah di Kota Bandung.

"Kalau beliau izinkan kita akan manfaatkan dengan berbagai konpensasi apa pun sesuai regulasi yah kita ikuti. Sehingga, kalau perlu ada dana karena sudah kedaruratan kan BTT kita bisa manfaatkan. Tapi, tergantung beliau nanti kalau tidak diizinkan kita harus mendorong tetap yang TPA Sarimukti," ujarnya.

Ema menyebut, saat ini, penyewaan lahan aset TNI tersebut menjadi solusi yang memiliki nilai paling efektif. Terlebih jika merujuk pada rencana pembukaan lahan penampungan tambahan di TPA Sarimukti yang belum menuai kepastian, terlebih rencana operasional TPA Legok Nangka.

"Kalau yang sisanya ini tidak ada alternatif lokasi seperti kami jajaki dengan Pusenkap kan kewalahan kita, makannya kita ingin benar-benar mendapatkan daya dukung untuk kemanfaatkan lahan milik Pusenkap," kata Ema.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement