Senin 28 Aug 2023 17:39 WIB

Tertutup Longsor, Jalan Banjarwangi-Singajaya Garut tak Bisa Dilintasi

Material tanah longsor itu menutup seluruh badan jalan sepanjang sekitar 30 meter.

Rep: Bayu Adji/ Red: Agus raharjo
Material tanah longsor menutup akses Jalan Banjarwangi-Singajaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Senin (28/8/2023).
Foto: Dok Polsek Banjarwangi
Material tanah longsor menutup akses Jalan Banjarwangi-Singajaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Senin (28/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bencana tanah longsor terjadi di wilayah Desa Banjarwangi, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, pada Senin (28/8/2023) siang. Akibatnya, akses Jalan Banjarwangi-Singajaya untuk sementara tak bisa bisa dilintasi kendaraan, khususnya kendaraan roda empat.

Kepala Polsek (Kapolsek) Banjarwangi Iptu Amirudin Latif mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin sekitar pukul 13.30 WIB. Material longsor dari tebing menutup seluruh badan Jalan Banjarwangi-Singajaya, sehingga akses masyarakat untuk sementara terganggu.

Baca Juga

"Tidak ada korban. Kebetulan saat kejadian saat sedang tidak ada kendaraan (melintas)," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (28/8/2023) sore.

Menurut dia, material tanah longsor itu menutup seluruh badan jalan sepanjang sekitar 30 meter. Adapun ketinggian tebing yang mengalami longsor mencapai sekitar 30 meter. Sementara ketinggian material longsor di badan jalan mencapai lebih di atas 10 meter.

Amirudin mengatakan, aparat kepolisian dibantu warga sekitar telah melakukan penanganan dengan membuat jalan darurat sementara. Jalan di sisi material longsor itu digunakan untuk kendaraan roda dua melintas.

"Sampai saat ini kendaraan roda empat belum bisa lewat, karena material terlalu besar. Untuk roda dua sudah dibuatkan jalan alternatif di sisinya. Roda dua sudah lewat secara bergantian," kata dia.

Amirudin mengatakan, jalan itu merupakan akses yang cukup vital untuk masyarakat sekitar. Akibat tertutup material longsor, kendaraan roda empat yang biasa melintas harus berputar jauh.

"Akses mobil masih ada, tapi berputar jauh. Bisa lewat ke Taraju atau Cihurip. Tidak ada lagi akses lain," kata dia.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu alat berat yang sedang dikirimkan ke lokasi kejadian untuk membersihkan material longsoran. Apabila alat berat sudah tiba, penanganan evakuasi material longsor dapat segera dilakukan.

Atas kejadian bencana tanah longsor itu, Amirudin mengimbau warga untuk tetap waspada. Meski saat ini telah memasuki musim kemarau, potensi bencana tanah longsor tetap ada.

"Tadi juga tidak ada hujan, tiba-tiba longsor. Karenanya, warga tetap harus waspada. Karena musim kemarau juga masih ada potensi longsor," ujar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement