Senin 28 Aug 2023 21:30 WIB

Kerugian Orang yang Punya Ilmu Tapi tak Mengamalkannya 

Banyak orang yang berilmu tapi mengalami kerugian.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Memberi nasihat merupakan anjuran agama (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Memberi nasihat merupakan anjuran agama (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tanda seorang yang ilmunya manfaat di antaranya adalah membuat orang tersebut makin taat kepada Allah Ta'ala. Maka sangat rugi bila seseorang telah menguasai suatu ilmu, bahkan mengajarkannya kepada orang lain, tetapi ia tak dapat menjadikan ilmu tersebut mengantarkan dirinya sendiri untuk semakin taat pada Allah Ta'ala. 

Maka hendaknya ilmu itu dapat menerangi diri sendiri dan orang lain sehingga selamat dunia dan akhirat. Banyak orang yang berilmu tapi mengalami kerugian, ia pandai dalam menasihati orang berdasarkan ilmu yang dimilikinya, tapi ia sendiri tidak pernah mengamalkan ilmu-ilmu yang dimilikinya itu atau yang dinasihatkan kepada orang lain. 

Baca Juga

Maka sejatinya orang tersebut perlahan-lahan sedang menghancurkan dirinya sendiri sebab tidak mau mengamalkan ilmu bagi dirinya untuk menjadi orang yang lebih baik dan taat kepada Allah.

Sebagaimana dalam kitab At Targib Wat Tarhib menuliskan sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Thabrani:

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَثَلُ الَّذِىْ يُعَلِّمُ النَّاسَ الْخَيْرَوَيَنْسَى نَفْسَهُ كَمَثَلِ السِّرَاجِ يُضِيْئُ لِلنَّاسِ وَيَحْرِقُ نَفْسَهُ.

Artinya: Nabi Muhammad SAW bersabda: Perumpamaan orang yang mengajarkan kebaikan kepada umat manusia, tapi dia melupakan dirinya sendiri, bagai umpama lampu (obor/lilin), dia menyinari orang lain tapi dia membakar dirinya sendiri. 

Maka sebuah kesalahan besar bagi orang yang memiliki ilmu, bisa menasihati orang lain, tapi tidak mau mengamalkan ilmunya bagi dirinya sendiri. Juga kesalahan besar orang yang tidak mempunyai ilmu, sebab amalnya akan menjadi sesat. 

Begitu pun sebuah kesalahan bagi orang yang berilmu, tapi pelit terhadap ilmunya atau tidak mau menyampaikan pada orang lain. Maka yang terbaik adalah orang yang memiliki ilmu, dia amalkan dan sinari hidupnya dengan ilmu itu, lalu ia juga menyampaikan ilmunya kepada orang lain sehingga tersinari dan memperoleh keselamatan. 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement